Berdasarkan penelitian terhadap hewan, daun dan biji kelor dapat melindungi tubuh dari efek keracunan arsenik.  Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut terkait efektivitas daun kelor terhadap keracunan arsenik pada manusia.

6. Mengatasi disfungsi ereksi

Daun kelor telah digunakan sejak lama untuk mengobati disfungsi ereksi dalam pengobatan tradisional, sebab daun ini dapat berperan sebagai afrodisiak atau pembangkit gairah. Meskipun belum terbukti pada manusia, penelitian pada tikus membuktikan bahwa kelor dapat meningkatkan fungsi seksual pada pria dengan meningkatkan kadar testosteron.

7. Menyehatkan mata

Menurut dokter dan herbalis dari Tangerang Selatan, dr Prapti Utami dalam buku "Daun Kelor: Antidiabetes, Sahabat Mata, Pelindung Ginjal" yang ditulis oleh Redaksi Trubus (2019), daun kelor kering mengandung vitamin A 10 kali lebih banyak dari wortel.

Sedangkan daun kelor segar mengandung vitamin A empat kali lebih banyak dari wortel. Selain itu, kelor juga mengandung mineral dan nutrisi lain, termasuk antioksidan tinggi yang dapat membantu perbaikan sel, sehingga dapat mendukung pemulihan fungsi mata. Akan tetapi, mengonsumsi kelor saja tidak bisa memberi khasiat langsung pada mata.

Daun ini hanya berfungsi sebagai pelengkap nutrisi. Prapti mengingatkan, kelor harus dikonsumsi secara bijak. Mengonsumsi daun kelor terlalu banyak justru akan berpengaruh bagi tekanan darah serta meningkatkan asam lambung.

Cukup konsumsi satu kantong teh celup atau setara 6 gram serbuk daun kelor kering per hari. Sedangkan daun kelor segar, disarankan hanya boleh dikonsumsi sekitar 30 gram per hari (*)

Editor : Redaksi