BERITABETA.COM, Ambon – Rencana pembangunan Kolam Retensi di Bula, Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku sampai saat ini masih terkendala dengan ketersediaan lahan.

Musababnya, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab SBT, belum juga melakukan pembebasan lahan. Akibatnya, proyek yang anggarannya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tersebut, hingga kini belum dapat dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Pelaksanaan BWS Provinsi Maluku Edwin Leatemia dalam rapat bersama Komisi III DPRD Maluku di Gedung DPRD Provinsi Maluku, Karang Panjang Kecamatan Sirimau Kota Ambon Selasa, (31/05/2022).

Edwin membeberkan, ketersediaan lahan menjadi salah satu syarat mutlak bagi BWS untuk dapat melaksanakan pembangunan Kolam Retensi di Bula.

"Beberapa waktu lalu teman-teman sudah coba berkoordinasi dengan Pemkab SBT, termasuk dengan pak Bupati SBT agar dapat menyediakan lahan. Tapi, sampai saat ini kami belum menerima surat pernyataan terkait dengan lahan yang telah disiapkan oleh Pemkab SBT," ungkap Edwin.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Maluku Fauzan Husni Alkatiri mengatakan, rencana pembangunan Kolam Retensi di Bula, merupakan hasil perjuangan panjang oleh banyak pihak.

Bahkan Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran puluhan miliar rupiah untuk BWS Provinsi Maluku agar dapat membangun Kolam Retensi di Bula. Tapi, Pemkab SBT harus menyediakan lahan.

Beruntung, kata Fauzan, persyaratan penyediaan lahan oleh Pemkab SBT telah disanggupi melalui kehadiran Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas beberapa waktu lalu di kantor BWS Provinsi Maluku.

"Saya memandang itu sebagai niat baik dari bupati yang harus diikuti oleh kerja-kerja nyata Pemkab SBT," timpal Fauzan kepada media ini Selasa, (31/05/2022).

Ia mengaku, sampai sekarang Pemkab SBT belum melakukan pembebasan lahan. Jika belum ada lahan, kata Fauzan, kabupaten ladang minyak itu terancam akan kehilangan anggaran untuk penanganan banjir khususnya di Kota Bula.

Olehnya itu dia mendorong Pemkab SBT segera melakukan langkah-langkah komunikatif dengan pihak pemerintah desa, kecamatan serta para pemilik lahan.

"Karena ini merupakan agenda kita bersama. Yakni agenda Pemda dan masyarakat SBT. Jadi, Pemda SBT tidak boleh menunggu lama," tandasnya.

Ia berujar, masalah banjir yang sering terjadi di Bula, harus menjadi perhatian serius dari Bupati dan Wakil Bupati SBT, Abdul Mukti Keliobas - Idris Rumalutur.

"Semoga Pemda SBT segera mengambil langkah-langkah nyata, dalam upaya menyediakan lahan untuk pembangunan Kolom Retensi dan penanganan banjir di Bula," harap Politisi PKS ini.  (BB)

 

Pewarta : Azis Zubaedi