BERITABETA.COM, Ambon – Penjabat (Pj) Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena membuka Festival Ukulele menyongsong HUT ke-448 Kota Ambon yang jatuh pada 7 September 2023 mendatang.

Festival ini digelar Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Leitimur Selatan, Selasa (25/7/2023).

Kegiatan ini dihadiri sejumlah pimpinan OPD, Forkopimcampara Raja/Kades.

Wattimena mengatakan setelah Kota Ambon ditetapkan sebagai kota musik dunia pada tanggal 31 Oktober tahun 2019 oleh UNESCO, maka Kota Ambon secara resmi masuk dalam skema UNESCO creative Network.

Hal itu, kata dia, maka perencanaan dan pembangunan kota Ambon menjadi kota yang kreatif menempatkan budaya musik sebagai pilar utama pembangunan kota agar berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di kota Ambon.

"Musik diakui sebagai DNA orang Kota Ambon dan ini telah membuktikan bahwa Kota Ambon kemudian akan menjadi  menjadi kota kreatif dan diupayakan untuk terus dibangun secara berkelanjutan,  Supaya kita bisa mempertahankan ekosistem musik di kota ini karena musik sangat dekat dengan keseharian masyarakat warga Kota Ambon,"jelas Pj Walikota.

Ia mengaku, program ini telah dijalankan Pemerintah Kota Ambon bersama-sama dengan Ambon Music Office (AMO) lewat kerjasama dengan seluruh stakeholder di kota ini bahkan dengan DPRD kota Ambon.

"Kita telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2019 tentang Ambon sebagai Kota kreatif berbasis musik di bidang pendidikan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan Kota Ambon beserta AMO telah bekerja sama dengan Universitas Pattimura untuk menyusun kurikulum lokal yang telah ditetapkan lewat Peraturan Walikota tentang penetapan kurikulum pendidikan musik sebagai muatan lokal wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah.

Pj Walikota menambahkan pada tanggal 31 Oktober 2020 lahirlah 10 sekolah terbaik yang menerapkan kurikulum musik  dari penerapan kurikulum, hal itu terjadi karena peningkatan pemahaman kemampuan bermusik oleh anak-anak.

"Ini yang menjadi modal kita bersama, terobosan baru juga dilakukan melalui pembangunan pariwisata dalam perbaikan objek ataupun destinasi wisata yang selama ini ada di Kota Ambon,"tutupnya.

Untuk diketahui, Festival Ukulele Kecamatan Baguala diikuti oleh 9 (sembilan) grup dari tiap negeri yang di dalamnya terdiri dari komunitas – komunitas dan grup Jukulele sekolah. (*)

Pewarta: Febby Sahupala