BERITABETA.COM, Ambon - Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Febri Calvin Tetelepta mengaku akan lebih memilih mensejahterakan rakyat di Pulau Seram, ketimbang mendahulukan rencana pemindahan Ibukota Provinsi Maluku dari Ambon ke wilayah Makariki, Pulau Seram.

Konsep ini disampaikan Febry saat bertemu puluhan pimpinan media di Ambon dalam acara bertema ‘Bacarita dengan FCT Tentang Maluku’ yang digelar di Swisbelhotel, Sabtu (19/8/2023).

Pada acara yang dipandu akademisi Unpatti Jemmy Pietersz, FCT begitu sapaan akrabnya memaparkan kondisi Maluku kekinian yang dinilai belum maksimal dalam pembangunan, karena masih terjadi ketimpangan akibat tidak meratanya pembanguan antara daerah yang satu dan lainnya. 

Fakta ini kata dia, dapat terlihat data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku yang masih dibawah standar nasional.

“Saya kantongi data dari Bappenas dan terdapat lima kabupaten di Maluku yang menjadi sumber dari tidak naiknya IPM di Maluku. Kedepan pemerintah daerah harus fokus ke lima daerah ini untuk mensejajarkan dengan daerah lain,”ungkap Febry menjawab pertanyaan wartawan di sesi diskusi.

Untuk itu, kata Feby, kalau ditanyai soal pemindahan Ibukota Provinsi Maluku ke Pulau Seram, dirinya memilih untuk membuat rakyat di Pulau Seram lebih sejahterah, dengan membangun akses infratruktur yang lebih baik dan memadai.

“Saya pernah bilang gagasaan awal Ambon New Port itu baiknya dibangun di kawasan Seram Bagian Barat. Tepatnya di Kecamatan Waisarisa, tempat dimana dulu pabrik play wood pernah beroprasi disana,” pungkas Feby.

Lokasi itu kata dia, sangat strategis jika dibandingkan dengan di Desa Waai. Mulai dari kepemilikan lahan dan faktor lainnya. Dan itu menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memberikan dampak kemajuan bagi masyarakat di Pulau Seram.

Febry yang kini digadang-gadang akan tampil di bursa Pilkada Gubernur Maluku periode 2024-2029 ini menegaskan, kedepan Maluku membutuhkan pemimpin yang kuat dan punya visi kedepan yang kebih baik.

Untuk itu, sambungnya, membangun Maluku kedepan harus fokus pada lima kabupaten yang secara nasional menjadi sumber rendahnya IPM di Provinsi Maluku. Lima daerah kabupaten  itu masing-masing, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Kebupaten Kepulauan Tanimbar, Buru Seletan dan Seram Bagian Timur (SBT)

“Kita fokus dulu di lima kabupaten ini, jika ini sudah baik maka Maluku kedepan akan lebih baik. Kita mulai membangun industry-industri di daerah-daerah ini sesuai dengan komoditas unggulan yang dimiliki, mulai dari hulu hingga ke hilirnya,” papar dia.

FCT menambahkan, pimpinnan Maluku kedepan butuh leadership yang kuat dan baik untuk menyelesaikan berbagai persoalan di daerah ini.

“Sebagai anak Maluku, berdosa kalau kita tidak bangun daerah ini. Saya siap bangun Maluku. Ini gagasan. Saya siapkan diri dengan segala kekurangan dan kelemahan. Saya siap rebut kursi Gubernur Maluku. Ini tanah panas. Siapa kerja tidak baik, tidak akan dapat baik. Kalau kerja baik akan dapat baik,”tutupnya (*)

Editor : Redaksi