“Kami berharap penyaluran bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan para guru dan siswa di sini. Sehingga tidak ada lagi hambatan dalam proses belajar mengajar. Kemudian program ini, diharapkan pegawai dapat membangun engagement dengan penerima manfaat dan menghasilkan output yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, staf pengajar  MTS hafidzul Qur'an dan MA Al Islah Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, Ustad Irman mengaku, selama ini Ia dan 15 tenaga guru lainnya harus menggunakan metode mengajar manual.

Mereka terkendala karena harus menyiapkan materi ajar yang tak sedikit bagi ratusan siswa di sekolah-nya. Dengan adanya bantuan infokus, mereka bias menyesuaikan materi dan media ajar sesuai dengan perkembangan digitalisasi dewasa ini.

“Karena belum ada proyektor atau infocus kami mengajar manual jadi ini juga kendala karena jumlah santri yang begitu banyak. Jadi, kami harus membuat media lebih banyak lagi, tapi dengan adanya bantuan ini saya kira akan meminimalisir hambatan kami dalam proses belajar mengajar,” akuinya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya sangat berterima kasih kepada pihak PLN yang sudah memberikan bantuan berupa proyektor, laptop dan printer, ini sangat membantu dalam rangka proses belajar mengajar. 

“Saat ini kebutuhan digital sangat penting. Jadi sekali lagi kami sangat berterima kasih kepada pihak PLN. Semoga ini menjadi berkah bagi kami Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah begitu juga dengan PLN,” ucapnya (*)

Editor : Redaksi