BERITABETA.COM  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati, hingga walikota untuk menggenjot ekspor komoditas pertanian. Terutama, mengoptimalkan komoditas unggulan daerahnya masing-masing.

"Saya juga minta kepada para gubernur, bupati, dan walikota untuk menggali potensi ekspor di daerahnya masing-masing. Segera garap komoditas-komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan," katanya dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (14/8/2021).

Menurutnya, kepala daerah harus memperkuat petani dengan akses permodalan, inovasi teknologi, dan pendampingan. Jokowi juga meminta perbankan untuk memberikan perhatian khusus kepada petani.

"Karena ini ada kesempatan seperti tadi disampaikan oleh Menteri Pertanian mengenai porang, ada pasar yang besar yang bisa kita masuki tetapi juga ekspornya jangan mentahan, apalagi masih dalam bentuk umbi-umbian. Paling tidak sudah dalam bentuk tercacah atau syukur bisa barang jadi atau beras porang yang sudah jadi," tuturnya.

Presiden menginginkan hilirisasi sektor pertanian digenjot dan dihubungkan dengan supply chain atau rantai pasok nasional hingga global.

Dengan demikian petani dan pelaku usaha pertanian semakin mudah untuk mengekspor produknya, sehingga bisa membuat sentra-sentra produksi pertanian yang berorientasi ekspor berkembang.

Saat ini, lanjut Jokowi dari 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia baru 293 kabupaten/kota yang memiliki sentra komoditas pertanian unggulan ekspor, baik itu produk sawit, karet, kopi dan beberapa komoditas lain yang diminati pasar global.

Padahal menurutnya masih banyak komoditas yang sangat potensial untuk dikembangkan, meliputi sarang burung walet, minyak atsiri dan sebagainya yang dalam beberapa tahun terakhir cukup berkembang.

"Juga ada komoditas lain, bunga melati, tanaman hias, edamame, produk hortikultura lainnya yang kalau kita betul-betul berikan perhatian akan menjadi sebuah produk yang baik untuk kita ekspor, dan juga produk olahan peternakan yang juga semakin terbuka pasarnya," papar Jokowi.

Namun, dijelaskannya, untuk mendorong ekspor tidak cukup hanya fokus meningkatkan produksi, yang tidak kalah penting adalah harus menguasai teknologi untuk meningkatkan produktivitas, serta melakukan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk.

"Dan menghitung skala ekonomi dengan klasterisasi ini penting sekali, serta melakukan mekanisasi pengembangan produk, dan juga promosi produk berbasis digital ini juga harus kita kembangkan agar produk-produk pertanian kita semakin dikenal luas dan semakin kompetitif," sambungnya.

Jokowi menerangkan pasar dalam negeri dan luar negeri harus terus diperkuat. Di dalam negeri, masyarakat harus diajak untuk mencintai dan bersedia membeli hasil-hasil pertanian produksi dalam negeri.

"Ke pasar luar negeri juga digarap dengan intensif, terintegrasi, terpadu dan mulai masuk ke pasar-pasar negara-negara non tradisional yang ini kesempatan kita, momentum kita yang sangat baik di kala pandemi ini sehingga potensi pasar semakin meluas," tambahnya (*)

Sumber : detik.com