BERITABETA.COM, Malra – Program Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggra (Malra) untuk mengatasi masalah pangan bagi masyarakat di masa pandemic Covid-19 terus dilanjutkan.

Program yang diberinama  Vee Kesyang (Kebun Bekal) yang digagas oleh Bupati Malra M. Thaher Hanubun ini mulai dilanjutkan tahap kedua, setelah tahap pertama dimulai  pada 11 Juli 2020 silam.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Malra, Apolinaris Yaftoran, S.Hut kepada media ini memastikan program Vee Kesyang ini akan dilanjutkan dan banyak masyarakat sangat antusias untuk mulai berkebun.

“Masyarakat sudah mulai berbondong-bondong untuk berkebun di lahan Vee Kesyang yang disiapkan.  Kami dari OPD akan selalu mengawal dan mengontrol semua instansi dan masyarakat yang berkebun kemudian selanjutnya pada tahap berikut Vee Kesyang ini sepenuhnya diberikan kepada masyarakat untuk mengelolanya,” tandas Apolinaris Yaftoran.

Ia mengatakan, langkah melalui program Vee Kesyang ini diharapkan mampu untuk me-recovery ekonomi masyarakat saat masa pandemic Covid-19.

“Kita tahu bersama bahwa di masa pandemik ekonomi kita mengalami kemerosotan apalagi ditambah dengan masa PSBB kemarin,” jelas Yaftoran.

Dikatakan efek positif dari program Vee Kesyang ini, masyarakat banyak  yang sudah mulai membuka lahanya sendiri, sehingga target luas lahan sebelumnya dalam  Vee Kesyang ini diluar dugaan, karena luasnya makin bertambah.

Sebagai tindaklanjut dari program Vee Kesyang, secara teknis, kata Apolinaris Yaftoran, pihaknya juga telah siap untuk melakukan pemulihan lahan dengan penggunakaan pupuk hayati

“Kami dari dinas sudah menyiapkan rehabilitasi tanah dengan cara perlakuan aplikasi pupuk hayati seperti bokasi dan mol yang diterapkan.  Selain itu juga dilakukan demonstrasi plot (Demplot) sebagai contoh kepada masyrakat,” bebernya.

Sebelumnya, program Vee Kesyang diluncurkan Bupati Malra  sebagai pengulangan dan menghidupkan kembali tradisi leluhur di Malra dalam mengatasi masalah ketersedian pangan di masa pandemic.

Bupati meminta restu tokoh-tokoh agama dan adat agar apa yang diharapkan dan cita-citakan bersama dapat tercapai dengan baik mulai hari ini sampai seterusnya.

Vee Kesyang merupakan kebun masa depan, karena kita tidak mengetahui kapan pandemi ini berakhir sehingga tanah yang terbentang kurang lebih 11 hektar dipergunakan untuk dibuat kebun yang nantinya diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan,” lanjutnya.

Pemkab Malra bekerja sama dengan TNI – Polri mengola  kebun tangguh, kebun manunggal, kampung tangguh, dan ada Vee Kesyang.

Tanah yang dikelola dalam program Vee Kesyang ini kurang lebih 28 hektar yang tersebar hingga  ke Kei Besar.

Vee Kesyang dalam arti bekal untuk merantau sehingga pada hari ini, kita diingatkan lagi pada peristiwa-peristiwa dimana leluhur telah tanamkan sejak dahulu kepada kita sampai pada saat ini,” sambungnya.

Di Maluku Tenggara, ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar masih sangat tinggi dan setiap bulannya membutuhkan sekitar 600 ton beras. Semuanya didatangkan dari luar daerah, kondisi ini sangat berdampak karena pandemi Corona.

“Tentu ini akan terdampak pada kesediaan pangan di Maluku Tenggara maka dalam menghadapi ketidapastian serta resiko maka kami sudah memikirkan tentang kebun sejak jauh-jauh hari sebelum adanya perencanaan dari Menteri Pertanian,” terangnya (BB-ES)