Pulang Kampung di Pulau Buru, Danny Landzaat Disambut Warga Pakai Ifutin di Kepala

BERITABETA.COM, Ambon – Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Denny Domingues Landzaat berkesempatan pulang ke kampung halaman di Pulau Buru, Provinsi Maluku.
Denny merupakan pesepak bola profesional keturunan Maluku yang selama ini berkarir di Belanda.
Untuk pertama kali, Denny pulang ke kampung halaman ibunya di Desa Waepotih, Pulau Buru. Ibu Denny bernama Tina Salasiwa.
Setelah dipercaya mendampingi pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert bersama Alex Pastoor, Denny untuk pertama kali menginjakkan kakinya di pulau Buru pada, Jumat (04/04/2025).
Dalam sebuah video memperlihatkan Denny Landzaat tiba di Pulau Buru, langsung melakukan sujud syukur saat tiba di Pulau Buru.
Ia juga mendapat sambutan dari petugas Bandara Pulau Buru Namniwel. Denny tak sungkan membungkukkan badannya saat melepas tas ranselnya.
Ia seolah-olah memberikan rasa hormat setiba di tanah leluhurnya. Ketika keluar dari bandara, Denny Landzaat langsung mendapat sambutan meriah dari warga yang diiringi dengan musik ala menggunakan marching band.
Warga yang hadir juga menunjukkan tradisi di wilayah tersebut. Ada yang melakukan aksi menggunakan atribut orang utan diperlihatkan langsung kepada Denny Landzaat.
Saat tiba di sebuah rumah berwarna cat biru laut diduga tempat tinggal keluarganya, Denny Landzaat pun menyempatkan pidato di depan warga lokal.
Dalam kesempatan itu Danny juga terlihat mengenakan ikat kepala adat orang Bupolo (Buru) atau oleh warga local disebut Ifutin.
Sambil berbicara dalam bahasa Indonesia mengucapkan terimakasih kepada saudara-saudaranya.
“Syaloom, terimakasih semua,orang-orang banyak datang disini. Terimakasih bikin bisa aku datang disini. Terimakasih family mau keluarga oh bikin acara makan - makanan ini bagus-bagus terimakasih banyak" ucapnya.
Denny Domingues Landzaat merupakan pria kelahiran pada 6 Mei 1976 di Amsterdam, Belanda, kini menjadi sorotan publik Indonesia setelah ditunjuk sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert.
Meskipun besar di Belanda, Landzaat memiliki darah Maluku dari pihak ibunya, yang menambah kedekatannya dengan Indonesia.
Sebelum dipercaya menjabat sebagai asisten pelatih, Landzaat sebelumnya adalah pesepak bola berposisi sebagai gelandang bertahan dan memiliki karier yang cemerlang di Eropa.
Ia memulai karier profesionalnya di Ajax pada tahun 1995, meskipun hanya tampil dalam satu pertandingan untuk tim utama.
Selanjutnya, ia bermain untuk klub-klub seperti MVV, Willem II, AZ Alkmaar, Wigan Athletic, Feyenoord, dan Twente.
Landzaat juga menjadi bagian dari Timnas Belanda dan berpartisipasi dalam Piala Dunia 2006.
Pengalaman internasionalnya yang luas sebagai pemain memberikan fondasi yang kuat dalam karier kepelatihannya, yang kini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Timnas Indonesia.
Setelah pensiun sebagai pemain, Landzaat beralih ke dunia kepelatihan. Ia memulai karier kepelatihannya pada tahun 2015 sebagai asisten pelatih di Jong AZ, kemudian melatih berbagai tim muda dan menjadi asisten pelatih di beberapa klub Eropa, termasuk Feyenoord, Al-Ittihad, dan Lech Poznan.
Sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia, Landzaat akan bekerja sama dengan Patrick Kluivert dan Alex Pastoor untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia (*)
Editor : Redaksi