Catatan : Dhino Pattisahusiwa

Baru sesaat keramaian dan haru menyelimuti warga satu pulau itu, suasana tetiba menjadi tegang. Pasukan bersenjata lengkap berhamburan dengan sigap menyisir seluruh isi pulau kecil itu.

Panik menghantui. Warga dibuat bigung, karena ada ultimatum yang dikeluarkan saat itu. Mereka adalah Pasukan Pengamanan Presiden  [Paspamres] yang langsung menginstruksikan penyisiran pulau berbentuk cincin itu.

Apa sebabnya? Orang yang baru saja tiba dan disambut dengan meriah oleh seantero warga di pulau itu, tiba-tiba menghilang.

 “Ada ultimatum yang dikeluarkan saat itu, bahwa tidak akan ada satu pun yang tersisa di pulau ini, sakalipun itu seekor ayam,” demikian  kisah lengenda yang dituturkan Shulhan Rumaru dalam catatan di pepnews.com dengan judul “Menziarahi Keindonesiaan di Makam Mayor Abdullah dan Presiden Soekarno”.

Sepenggal kisah yang dikutip dari cerita rakyat itu, terjadi di pulau yang dikenal dengan nama Geser. Pulau kecil yang kini berada di Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT], Provinsi Maluku.

Suasana tegang itu, terjadi antara  tahun 1956-1957, saat Presiden Soekarno berkunjung di Pulau Geser. Padahal, baru saja, Soekarno disambut meriah oleh warga dan diterima langsung oleh Raja Geser saat itu Muhammad Kelian (alm) di dermaga Geser.

 

Presiden Soekarno saat berpidato di lapangan Sepakbola Geser (foto : Twiter onco @almascatie

Warga Geser bersuka ria. Sang Proklamator beserta rombongan diantar ke kediaman/tempat istirahat (sekarang menjadi rumah dinas camat). Setelah itu Soekarno menyampaikan orasi di lapangan sepakbola Geser tentang pembebasan Irian Barat yang disambut api semangat masyarakat.

Malang pun terjadi, kabar heboh tersiar. Soekarno disebut menghilang setelah beliau masuk ke dalam kamar seorang diri.

Keheningan dan kepanikan ini kemudian meredah, setelah ada kabar baru yang menyebut Soekarno telah melakukan perjalanan spiritual ke tanah Bati, sebuah desa berpenduduk warga Suku Bati.

Cerita berbau mistik ini, masih dikayakini dan menjadi cerita legenda warga setempat. Uniknya, dari penuturan warga setempat ternyata pasukan Paspamres yang mencari beliau pun dikisahkan hilang dan ditemukan di semak belukar karena hilang jalan.