BERITABETA.COM, Bula — Puluhan Ibu Rumah Tangga [IRT] di Desa Rumfakar, Kecamatan Kiandarat, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] dilatih bercocok tanam dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Para IRT ini juga dilatih untuk membuat  pupuk organic sebagai solusi pertanian yang ramah lingkungan.

Kegiatan yang diinisiasi Yayasan Tunas Bahari Maluku [TBM] itu berlangsung di halaman Kantor TBM, Desa Rumfakar, Kamis (7/4/2022) dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan Dinas Pertanian Kabupaten SBT.

Direktur Tunas Bahari Maluku, Azhari Kilbaren kepada beritabeta.com menerangkan, kegiatan pelatihan yang digelar tersebut bertujuan untuk membekali sekaligus membentuk kesadaran masyarakat setempat.

Targetnya kata dia, masyarakat mampu memanfaatkan halam rumah dengan bahan-bahan seadanya, sehingga masyarakat secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan pangan sayur-sayuran tanpa harus bergantung pada pemasok sayur-sayuran dari Ibukota kabupaten yang aksesnya begitu jauh dengan harga yang tinggi.

"Upaya ini sekaligus untuk dapat mengurangi angka stunting di Kabupaten SBT, khususnya di Kecamatan Kiandarat," terang Azhari Kilbaren.

Azhari membeberkan, wilayah SBT secara keseluruhan bisa dapat dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak dan bermanfaat untuk masyarakat, namun ketersediaan lahan lebih banyak digunakan untuk tanaman jangka panjang.

Untuk itu, sebagai salah satu yayasan yang bergerak pada penguatan kemandirian ekonomi masyarakat lokal, TBM berkomitmen mengembangkan program pelatihan pemanfaatan pekarangan rumah dan pembuatan pupuk organik pada beberpa desa yang ditargetkan di Kecamatan Kiandarat.

"Kebetulan Desa Rumfakar sebagai salah satu desa pendampingan dari Tunas Bahari Maluku, sehingga kegiatan pelatihan ini kami mulai di Desa Rumfakar," bebernya.

Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan [FPIK] Universitas Pattimura [Unpatti] Ambon ini mengaku, selain program pelatihan tersebut, Yayasan TBM juga memiliki program Garap Kebun Berkelompok, Rumah Pengering untuk komuditas hasil hutan, sekolah kampung dan pembuatan pangkalan data kampung.

"Dalam program ini kami bekerja sama dengan beberapa instansi terkait, seperti Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dinas Pertanian Kabupaten SBT dan juga mitra kami, yayasan Ecologi Nusantara Berkelanjutan [ECONUSA]," pungkasnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi