Petrus Fatlolon, Anak Petani yang Masih Setia Berkebun
BERITABETA.COM, Saumlaki – Kesibukannya sebagai Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), tidak menghilangkan kebiasaan lamanya sebagai anak petani.
Petrus Fatlolon, Bupati periode 2017 -2022 di Bumi Duan Lolat ini, belakangan terlihat kerap menghabiskan waktu di akhir pekan dengan berkebun. Meskipun punya jadwal yang padat dan waktunya banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Akhir pekan lalu, Fatlolon tertangkap kamera tengah menjalankan aktivitas bertani di kebunnya di Desa Ilingei, Kecamatan Tanimbar Selatan, bersama warga sekitar.
“Saya dan istri bersama kelompok tani di desa Ilingei, menanam 200 anakan buah nenas madu yang akan dipanen sekitar lima bulan ke depan,” ungkap Petrus kepada beritabeta.com.
Pria kelahiran Bula, 16 Agustus 1967 ini mengaku bertani adalah hal sangat menyenangkan dan masih sering ia lakukan. Sebagai anak petani dari Desa Meyano Bab, Ia mengaku berkebun bukan sesuatu hal yang baru dilakoninya.
Fatlolon bersama Istri Ny.Joice Fatlolon, selalu menjadwalkan diri secara rutin untuk memanfaatkan lahan miliknya dengan menanam berbagai tanaman mulai dari umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, dan juga merawat kolam ikan nila.
“Ini rutinitas yang menyenangkan kami,” katanya.
Petrus juga mengaku hasil berkebun itu untuk memenuhi kebutuhan pribadi di rumah. Selain itu dirinya berniat untuk menjual hasil usahanya, seperti bawang merah, bawang putih, wortel, semangka untuk menambah penghasilan.
Kegiatan berkebun ini, dilakoninya bersama para kelompok tani di desa tempat lahannya digunakan. Metode yang digunakan dalam berkebun adalah metode organik ramah lingkungan.
Seperti memanfaatkan kotoran hewan sapi sebagai pupuk organik, serbuk kayu sebagai pupuk kompos, dan sistem pengairan yang memadai.
“Saya bersyukur karena tanah disini subur, warnanya hitam. Kami juga berternak sapi, jadi kotorannya sebagai pupuk. Kami juga sudah membagi lahan yang diolah, yang ditanam juga beda-beda dalam soal produksi dan pemasaran,” katanya.
Lahan tersebut, kata Bupati KKT ini, sudah ia miliki sejak tahun 2007. Meski demikian, dirinya tetap memberi kesempatan kepada masyarakat Ilingei, termasuk pemilik lahan sebelumnya untuk berkebun bersama-sama.