BERITABETA.COM, Ambon – Ratusan warga yang mendiami satu kelurahan dan dua dusun di Pulau Moa, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dilaporkan mengungsi akibat terjangan badai siklon tropis yang terjadi pada tanggal 8 dan 9 Mei 2019.

Informasi yang dihimpun wartawan beritabeta.com, Minggu malam (12/5/2019) menyebutkan, hingga kini jumlah warga di Pulau Moa yang menggungsi berkisar sebanyak 774 orang. Ratusan warga ini merupakan penduduk dari satu keluarahan dan dua dusun masing-masing, Kelurahan Tiakur, Dusun Weet dan Dusun Poliwu, Desa  Tounwawan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD, Jhon Pattinama yang dikonfirmasi wartawan membenarkan kondisi tersebut.

Ratusan warga yang mengungsi itu terdiri dari warga Kelurahan Tiakur sebanyak 68 orang, warga Dusun Weet, Desa Tounwawan, sebanyak 569 orang dan Dusun Paliwu sebanyak 137 orang. Total keseluruhan warga yang mengungsi  sebanyak 774 orang.

Selain mengungsinya warga, terjangan badai siklon tropis ini juga menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah dan prasarana pemerintah sejumlah wilayah pada kabupaten tersebut.

Menurutnya berdasarkan hasil analisa Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta terpantau adanya bibit siklon tropis yang melanda kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), MBD, Perairan Selatan Ambon, Laut Banda Bagian Utara, Perairan Kepulauan Kai, Perairan Kepulauan Aru.

Selain itu, Laut Arafuru Bagian Tengah, Laut Banda Bagian Selatan, Kepulauan Sermata dan Letti sehingga mengakibatkan terjadi cuaca buruk dengan dampak bencana alam di KKT dan MBD.

Plt Bupati MBD saat meninjau lokasi banjir di Tiakur

Badai yang terjadi selama dua hari tersebut, menyebabkan meluapnya air pada embung milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, karena tinggi muka air naik sehingga air tampungan di dalamnya melimpah dan merendam permukiman masyarakat di beberapa titik.

Banjir yang melanda dusun Poliwu juga menyebabkan gedung Sekolah Dasar Kristen Poliwu tidak bisa digunakan karena tinggi muka air mencapai 1,5 meter.

Sementara banjir terjadi di Kota Tiakur ketinggian muka air antara 60 centimeter hingga 1,5 meter dan warga menggungsi gedung serbaguna. “Hingga saat ini, tim BPBD masih di lapangan meniventarisasi data kerusakan rumah dan prasarana umum lainnya sementara jumlah jiwa terdampak juga baru sebagian desa yang terhimpun, ” tandas Pattinama.

Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) sebelumnya,  Rabu (8/5/2019) telah memperingatkan badai siklon tropis berpotensi terjadi pada Kamis siang sekira pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) di kawasan timur Indonesia terutama di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Maluku Tenggara.

“Saat ini, bibit siklon tropis masih berpotensi menjadi siklon tropis dalam 18 jam ke depan atau sekitar Kamis (9/5) jam satu siang,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/5/2019)

Di kawasan Maluku Tenggara, NTT dan Timor Leste masih terjadi bibit badai siklon tropis dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20-30 knot yang bertekanan minimum 1000 hektopascal.

“Hingga Rabu malam ini, bibit siklon tropis dengan kode 93 S berada di Laut Banda di sekitar Maluku Tenggara bagian barat,” ujar Dwikorita.

Meskipun saat ini masih berupa bibit, badai siklon tropis ini sudah menimbulkan ancaman cuaca yang ekstrem di kawasan terdampak. Jika bibit badai ini bertransformasi menjadi siklon tropis, maka hujan dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang.

Bibit badai yang sedang terjadi ini menyebabkan angin kencang dengan kecepatan hingga 48 kilometer per jam yang terjadi di NTT, Maluku, dan Papua bagian selatan. Di laut, gelombang berketinggian 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Banda bagian selatan, Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Letti, dan Laut Arafura bagian barat. (BB-DIO)

Jumlah Warga Yang Mengungsi :

Kelurahan Tiakur :

Laki-laki Dewasa:30 orang
Perempuan Dewasa:20 orang
Anak Laki-laki:10 orang
Anak Perempuan:6 orang
Bayi Perempuan:2 orang
Total:68 orang

Dusun Weet, Desa Tounwawan :

Laki-laki Dewasa:260 orang
Perempuan Dewasa:233 orang
Anak Laki-laki:14 orang
Anak Perempuan:43 orang
Bayi Laki-laki:2 orang
Bayi Perempuan:4 orang
Lansia Laki-laki 7 orang
Lansia Perempuan 6 orang
Total:569 orang

Dusun Paliwu, Desa Tounwawan :

Laki-laki Dewasa:41 orang
Perempuan Dewasa:45 orang
Anak Laki-laki:25 orang
Anak Perempuan:24 orang
Bayi Perempuan:2 orang
Total:137 orang

Total warga yang mengungsi sebanyak : 774 orang

(Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD)