BERITABETA.COM, Namlea – Kekerasan terhadap  balita kembali terjadi. Kali ini insiden tragis itu terjadi  di kota Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Minggu (6/1/2019), seorang balita dianiaya oleh orang gila hingga bersimbah darah. Korban kemudian dibuang ke tempat sampah.

Dari informasi yang dihimpun beritabeta.com menyebutkan,  insiden tragis ini terjadi sekitar  pukul 08.50 Wit. Korban yang masih  berusia di bawah lima tahun, dianiaya oleh pelaku  yang diduga  mengalami depresi atau gangguan kejiwaan saat sedang bermain dengan kakaknya, tanpa sepengetahuan orang tua meraka. Balita malang ini mengalami luka sabetan alat tajam sehingga telinga  kiri dan kanan serta jari jempol kanan putus kena benda tanjam.

Wakapolres  Buru, Kompol Bachri Hehanusa  yang dikonfirmasi via ponselnya, Minggu (6/1/1019)   membenarkan adanya kejadian tersebut.

Dijelaskan, pelaku  teridentifikasi bernama Febi, dan sudah diamankn  untuk kepentingan pemeriksaan. Pshikis pelaku  juga akan diperiksa oleh pihak kesehatan.

Mantan Wakapolres  SBB ini menuturkan, lokasi penganiayaan  terjadi di kos-kosan Mama Lala,   yang terletak di belakang Pasar Inpres Desa Namlea, Kecamatan Namlea.

Awalnya, sang  anak   bermain bersama kakaknya di dalam rumahnya di belakang Pasar Inpres Namlea.   Febi kemudian  datang dan tanpa alasan yang jelas, membawa  sang anak ke  kamar mandi kos-kosan Mama Lala, dan dianiaya.  Sang anak kemudian   dibawa ketempat sampah dekat pantai, dan ditinggalkan dalam kondisi berlumuran darah.

“Korban mengalami luka sabetan alat tajam sehingga mengalami putus telinga  kiri dan kanan serta jari jempol kanan,”ungkap Hehanussa.

Diakuinya,  beruntung  korban dibawa oleh  dua warga,  Radjis dan  Ros yang sempat mendengar adanya temuan anak kecil di pantai. “Keduanya membawa balita tersebut  ke RSUD Lala untuk mendapat perawatan medis, dan   melaporkan kejadin tersebut ke Polsek Namlea,”jelasnya.

Dia juga membeberkan, berdasarkan keterangan   saksi  Tirawati,  saat berdiri di depan pintu  kos  sempat melihat Febi  menggendong  seorang anak, yang tidak dilihatnya secara jelas, karena dalam posisi membelakangi.  “Setelah mengetahui ada seorang ibu yang mencari anaknya, saksi langsung menduga, anak tersebut yang sedang dicari,”ucapnya.

Sedangkan  menurut keterangan ayah korban, Asri,  pelaku biasanya berada disekitar rumahnya dan hampir setiap hari  beristirahat di depan rumah. Asri tidak menyangka, pelaku akan menganiaya puteranya.

Wakapolres juga menjelaskan,  saat  diinterogasi, pelaku  sempat membantah dan tidak mengakui perbuatannya. Namun ditemukan adanya bukti bekas darah pada kaki kanan dan sendal, serta bercak darah pada baju yang dikenakan pelaku. “Kasusnya saat ini sedang kita tangani,”tukas Hehanussa. (BB-DIA)