3 Orang Tewas, Pembunuhan Sadis Terjadi di Desa Waelikut, Bursel
BERITABETA.COM, Ambon – Kasus pembunuhan kembali terjadi di Desa Waelikut, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) tiga orang tewas bersimbah darah. Satu korban diantaranya dipenggal kepalanya hingga putus.
Kejadiaan stragis ini terjadi di rumah almarhum Alim Nurlatu, salah seorang warga Desa Waelikut, Sabtu (2/2/2019) sekitar pukul 18.30 Wit. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya itu, menghabisi nyawa ketiga korban masing-masing, Irma Seleky (18 tahun), Fauzan Pontororeng (7 tahun) dan seorang anak berusia 1 tahun yang belum diketahui identitasnya.
Informasi yang dihimpun beritabeta.com dari laporan kepolisian setempat, Minggu (3/2/2019) sore menyebutkan, kronologis kejadian pembunuhan itu bermula ketika saksi Safina Soamole (13 tahun) tentangga rumah korban, saat berada di teras rumahnya melihat seorang lelaki melayangkan parang ke tubuh korban Fauzan Pontororeng hingga korban tersungkur bersimbah darah di kursi.
Meyaksikan insiden pembunuhan itu, saksi lantas lari ke dalam rumah sambil berteriak “ Tutup pintu, tutup pintu sambil berlari masuk ke dapur,” urai Safina dalam keterangannya kepada pihak kepolisian.
Di dalam dapur saksi yang terlihat panik dan ketakutan mendapati ibunya Jaima Soamole (34 tahun). Jamina kemudian bertanya kepada saksi ada apa? Namun saksi Safina tetap menjawab tutup pintu.
Melihat wajah anaknya yang panik dan ketakutan, saksi Jaima kemudian keluar dari rumah. Tepat di bawah pohon jambu, saksi melihat kearah rumah Abdul Haji Holimombo degan jarak kurang lebih 20 meter, korban Fauzan Pontororeng sudah tersandar di atas kursi dengan kondisi bersimbah darah.
Saksi langsung masuk ke rumah lalu berteriak “Ucu..ucu..ucu, Ojan,”. Saksi Yusuf Samet keluar dari rumah lalu bertanya kepada saksi Safina, Safina lalu menjawab Ojan dapa potong.
Mendengar hal tersebut saksi Yusuf Samet langsung berlari menuju rumah keluarga korban dengan maksud memberitahukan peristiwa tersebut. Dan tepatnya di depan rumah Sekdes Wailikut, saksi Yusuf bertemu Hasan Wael (keluarga dari korban) dan menyampaikan informasi tersebut.
Setelah itu, saksi langsung balik k rumah dan pada pukul 19.00 Wit. Saat berada di tempat kejadian perkara (TKP) saksi melihat konsentrasi massa di depan rumah almarhum Alim Nurlatu.
“Saya melihat sudah banyak warga di depan rumah korban. Mereka berteriak meminta pelaku keluar dari rumah, karena menduga pelaku masih berada di dalam rumah Alim Nurlatu,” beber Yusuf seperti dikutip dalam laporan polisi.
Warga yang mengerumuni rumah korban, juga melakukan pelemparan rumah korban dan berteriak pelaku keluar. Kejadian itu berlangsung hingga pukul 19.30 Wit, saat anggota Polsek Waesama tiba di TKP, kemudian membubarkan massa dan mengamankan TKP.
Tragisnya, saat anggota Polsek Waesama masuk ke dalam rumah milik almarhum Alim Nurlatu, ditemukan dua korban Irma Saleki dan anak dari Au Nurlatu sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang mengenaskan. Korban Irma Saleky mengalami putus kepala dalam posisi terlentang.
Sementara itu, pada Minggu (3/2/2019) malam, dalam keterangan singkat yang dikirim ke sejumlah wartawan, pihak Polres Pulau Buru menyampaikan telah berhasil mengamankan seorang laki-laki yang diduga sebagai pelaku dalam kasus pembunuhan pada pukul 15.45 Wit. Pelaku yang belum diketahui indentitasnya itu, kini telah ditahan pihak kepolisian. Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui motip dibalik pembunuhan sadis itu (BB-DIO)