‘Selingkuh politik’ kini berbalik arah bukan lagi dengan kekuasaan yang identik dengan laki-laki, tapi lebih tepatnya dengan rakyat (konstituen). Inilah yang membuat maskulinitas politik dan kekuasaan serta faktor masyarakat patriarki, lambat laun mulai pudar.  Laki-laki dan perempuan kini hampir setara dalam perjuangan di ranah politik.

Kabangkitan Politisi Perempuan

PBB melansir data yang menyebutkan Bulgaria, Prancis adalah negara  yang menempati posisi pertama dalam persentase perempuan di kabinet. Negara tersebut memiliki 9 menteri perempuan dari 17 kursi di kabinet atau ada 52,9% keterwakilan perempuan di tingkat eksekutif nasional.

Berdasarkan jumlah, Kanada dan Afrika Selatan memiliki 15 menteri perempuan. Namun di Kanada ada 30 kursi menteri, kemudian Afrika Selatan ada 36. Sementara posisi Indonesia, PBB menempatkan Indonesia di posisi 46 soal jumlah keterwakilan perempuan di kabinet.

Ilustrasi Caleg Perempuan

Menurut catatan PBB, Indonesia tercatat ada 34 menteri. Ada pun menteri wanita di Kabinet Kerja adalah Menko PMK Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Yohana Yembise. Sebelumnya ada Khofifah Indar Parawansa di posisi Menteri Sosial, namun mengundurkan diri dari kabinet untuk mengikuti ajang Pilkada Jawa Timur 2018.

Berdasarkan data tersebut di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa perempuan masih memiliki peluang menduduki posisi strategis meskipun struktural kepemerintahan masih sangat maskulin. Sejatinya, perempuan dianggap lebih cocok mengurus wilayah domestik (privat), sementara laki-laki wilayah publik, namun faktanya perempuan telah banyak menduduki posisi-posisi penting. Alasan ini tentu, jika ditelusuri secara mendalam, perempuan memang memiliki kelebihan, sehingga mengapa ia mampu berada setara dengan laki-laki dalam kehidupan sosialnya.

Beberapa kelebihan perempuan dalam kehidupan sosial: Pertama, networking (jaringan). Dibandingkan dengan pria, perempuan memiliki keunggulan dalam hal jaringan. Perempuan memiliki keunggulan dalam segi jaringan karena memiliki pergaulan yang luas. Hal ini disebabkan perempuan memiliki kemampuan sosial dan mudah bergaul, misalnya saja melalui arisan.

Banyak orang, terutama pria, yang mengganggap bahwa arisan hanya menghabiskan uang, padahal sebenarnya itu merupakan salah satu cara untuk menjalin relasi. Sekarang ini, setiap perempuan khususnya ibu rumah tangga banyak yang mengikuti beberapa kegiatan arisan sekaligus dalam satu waktu. Jika cerdik, peluang ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan positif.