BERITABETA, Ambon – Warga Ambon menggelar aksi doa dan penyalaan seribu lilin untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Aksi doa dan penyalaan lilin dilakukan di halaman parkir rumah rakyat DPRD kota Ambon, sebagai bentuk kepedulian warga Ambon akan bencana yang terjadi di Palu dan Donggala, Jumat malam (5/10/18.

Doa bersama lintas agama disertai penyalaan seribu lilin sebagai bentuk keprihatinan sekaligus harapan bagi warga kota Ambon Patricia Tuhumury/Kailola atau yang disapa Eka yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami.

Dalam aksi ini juga disampaikan harapan dari orang tua, kerabat, rekan kerja, teman kuliah dan sekolah agar Eka dapat ditemukan.

Selain itu, dilakukan juga pembacaan puisi, nyanyian serta pemutaran video terjadinya gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala.

Orang Tua Patricia Tuhumury/Kailola, Jeni Pinontoan menyatakan, aksi yang diprakarsai kerabat dan teman-teman Eka menjadi harapan bagi keluarga bahwa anaknya akan ditemukan.

Momentum seribu lilin dari Ambon untuk warga Palu khususnya Eka, menjadi harapan bagi keluarga bahwa Eka saat ini dalam perlindungan Tuhan dan pasti akan ditemukan.

“Hari ini semua orang berdoa dan menyalakan lilin bagi Eka, sebagai seorang ibu saya merasa bahagia bahwa banyak yang mendoakan Eka dan semakin banyak doa yang dinaikan, maka saya percaya Eka pasti ditemukan,” katanya.

Eka Tuhumury Kailola bersama suami Grito Kailola dan anak Syamira Almanda merupakan warga Ambon yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami Palu.

Grito Kailola dan Syamira Almanda telah ditemukan dan dipulangkan ke Ambon untuk dimakamkan di Desa Seilale, Nusaniwe, Kota Ambon, Kamis (4/10).

Sedangkan Patricia Tuhumury/Kailola karyawan PT. Sampoerna Cabang Palu sampai hari ini belum ditemukan. (BB/ANT)