Siti Badriah, Bermula Dari “Gerobak” Hingga “Goyang” Kota Ambon
Ayahnya yang mempunyai orkes dangdut membuatnya familier dengan musik dangdut sejak kecil. Bagaimana tidak, hampir setiap hari orkes milik sang ayah berlatih di rumahnya. Lama-kelamaan hal tersebut membuat Sibad tertarik dan akhirnya belajar bernyanyi dangdut.
Walaupun begitu, sebenarnya sang ayah tak menginzinkan putrinya untuk menggeluti bidang yang sama dengannya dan lebih menginginkan anaknya menjadi seorang dokter gigi.
Satu saat, ada satu kejadian lucu ketika Sibad masih duduk di bangku kelas 2 SD. Dia mengalami sakit panas karena dilarang oleh ayahnya untuk bernyanyi, panasnya tak kunjung turun meski telah dibawa ke beberapa dokter.
Hingga akhirnya sang ayah berkata memperbolehkan Sibad bernyanyi asalkan dia sembuh. Dan benar saja, setelah diizinkan untuk bernyanyi di atas panggung, dia pun sembuh. Nah, itu juga merupakan pertama kalinya dia menjejakkan kakinya di atas panggung.
Artis Dangdut Gerobak Keliling
Perjalanan kariernya di panggung dangdut dimulai ketika dia masih sangat belia. Dia memutuskan untuk membantu keluarganya karena orkes dangdut sang ayah mengalami kebangkrutan. Siti Badriah juga harus merelakan pendidikannya dan hanya tamat sampai kelas 1 SMP saja karena ketiadaan biaya.
Bersama dengan keluarganya, dia berjuang dari panggung ke panggung lainnya dengan menggunakan gerobak. Gerobak tersebut digunakan untuk mengangkut peralatan sound system dan beberapa barang kebutuhan manggung yang lain.
Hingga pada tahun 2005, ada seorang produser yang menawarinya untuk rekaman album dan Sibad diharuskan membayar biaya 100 juta. Sang ayah pun rela menjual sawah untuk mewujudkan keinginan putrinya menjadi seorang penyanyi. Karena setelah lunas Siti Badriah tak kunjung rekaman juga, sadarlah dia bahwa telah menjadi korban penipuan. Mengetahui kenyataan tersebut, dia sangat sedih dan sempat terpuruk karenanya.
Namun, dasarnya dia memang orang yang berbakat. Pada tahun 2007, Sibad kembali ditawari untuk rekaman oleh sebuah label indie. Sayang, beberapa tahun di bawah naungan label tersebut, karier Siti Badriah tak mengalami kemajuan karena kurangnya promosi.
Kemudian oleh produser label yang menaunginya tersebut, dia dikenalkan pada seorang pencipta lagu, Endang Raes. Endang yang tertarik pada suara Siti Badriah, kemudian membuatkan sebuah lagu yang berjudul Melanggar Hukum. Lagu yang dirilis pada tahun 2011 itu laris di pasaran dan sosoknya pun mencuri perhatian masyarakat luas.
Setahun kemudian, Siti Badriah merilis sebuah single yang berjudul Brondong Tua. Lagu yang laris manis di pasaran ini sempat menjadi kontroversi karena kemiripannya dengan lagu Nobody milik mantan rekan selabel TWICE, Wonder Girls.
Selama mempunyai kesempatan memang tak ada salahnya untuk mencoba hal baru. Itu mungkin salah satu ungkapan yang dipraktikkan oleh Sibad. Tak puas hanya dengan bergelut di kancah musik dangdut saja, dia pun melebarkan sayapnya ke dunia akting.
Film Palasik yang ditayangkan pada tahun 2015 lalu menjadi penanda debut Siti Badriah di dunia seni peran. Dalam sinema bergenre horor tersebut, dia beradu akting dengan Joe Richard. Meski merupakan film pertamanya, dia mampu memerankan karakternya dengan apik.
Tak hanya berakting di dunia layar lebar, dia juga sudah membintangi beberapa judul sinetron yang disiarkan pada beberapa stasiun TV swasta. Salah satunya adalah Senandung (2016) yang dibintanginya bersama pesinetron ganteng, Hengky Kurniawan. Drama layar kaca ini laris manis dan banyak digandrungi oleh pecinta drama Indonesia, bahkan sampai dibuat season keduanya, lho.
Beberapa sinetron lain yang juga dibintanginya adalah Harapan Cinta, Dikejar Rezeki, dan Nadin yang ketiganya ditayangkan pada tahun 2017. Ada pula Dendang Cinta Wulan yang dimainkannya bersama Rangga Azof yang tayang pada bulan Januari-Februari 2018.
Selain itu, dia juga pernah bermain dalam beberapa judul FTV. Janji Siti untuk Ibu (2016) adalah salah satunya. Berkat aktingnya dalam FTV ini, Siti Badriah masuk dalam nominasi FTV Wanita Terpuji pada Festival Film Bandung tahun 2016.