BERITABETA.COM, Ambon – Badan SAR Nasional (Basarnas) Ambon menemukan empat jenazah penumpang kapal motor (KM) Selgbadnas Kamar Jaya yang tenggelam di Perairan Trangan, Kepulauan Aru, Maluku. Sementara informasi terakhir menjelaskan sudah enam korban kapal naas itu yang ditemukan.

Kepala Basarnas Ambon, Muslimin, mengatakan bahwa keempat penumpang terdiri dari Base Kamarmir (46), Sapinang Waitau (76), Tegar Kamarmir (10), dan Asrul Kamarmir (7).

Ia menjelaskan bahwa keempat jenazah tersebut langsung dievakuasi ke Desa Batugoyang, Pulau Trangan, Kabupaten Kepulauan Aru.

“Jadi, total korban meninggal enam orang, tiga orang masih dalam pencarian,” kata Muslimin, Sabtu (23/5) malam.

Menurut Muslimin, korban yang masih dalam pencarian Tim SAR gabungan yakni Kiki Sugalrey (16), Risky Kamarmir (1), dan Fitria Kamarmir (8).

Sementara itu, korban yang dinyatakan selamat Ahmat Kamarmir (17), Muhammad Yusuf Opem (72), Jamalia Kamarmir (17), Har Lamani kamarmir (60), Larafi laopa (40), Said Kamarmir (45), Hasan opem (14), Rany sogalrey (10), Absa Kamarmir (40), dan Suwinto (25).

Kapal tradisional Selgbadans Kamar Jaya itu membawa 19 penumpang lokal di tengah larangan mudik. Kapal itu berlayar dari Pelabuhan Dobo menuju Desa Batugoyang, Pulau Trangan, Kepulauan Aru. Kapal dihantam ombak besar hingga tenggelam pada Jumat (22/5) pukul 22.00 WIT.

Selain informasi dari Basarnas, dilaporkan dari peristiwa itu, sudah enam orang  anak buah kapal (ABK)  KM. Selgbadan Kamar Jaya ditemukan meninggal dunia  akibat tenggelam di sekitar Perairan Batu Goyang, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

“Seluruh ABK kapal jaring yang ditemukan meninggal dunia ini telah dimakamkan di Desa Batu Goyang, sedangkan tiga penumpang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan,” kata Komandan Pos Polairud Dobo, Iptu Edwin Terloit yang dihubungi dari Ambon, Sabtu malam.

Menurut dia, total jumlah ABK dan penumpang yang merupakan keluarga pemilik kapal  19 orang dan 10 di antaranya ditemukan dalam kondisi selamat, sementara enam orang meninggal dunia, dan tiga lainnya masih dalam pencarian.

“Data awal dari Laraki La Hopa selaku pemilik kapal, sementara yang selamat 10 orang ,enam tewas dan tiga masih hilang,” ujar Edwin.

Pemilik kapal mengakui kapal jaring ikan tersebut terkena musibah di tepi pantai Pulau Batu Goyang, namun karena hujan dan gelombang besar membuat pandangan terbatas sehingga mereka mengambil jalur sudah di tepi pantai sehingga kapal terbalik.

Saat ini 10 orang yang selamat sudah pulang ke kampungnya di Batu Goyang, sementara usia rata-rata para ABK dan penumpang di atas kapal ada yang usia  7 tahun hingga 76 tahun.

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Polairud bersama dua personel TNI-AD, KP3, pihak keluarga korban, maupun Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Aru ikut melakukan pencarian korban dengan menggunakan kapal patroli KP Teluk Ambon 3002 milik Polairud.

“Upaya pencarian lanjutan terhadap tiga korban yang masih hilang agak terkendala karena cuaca buruk, karena lewat jalur darat tidak bisa dijangkau dan melalui laut juga agak sulit, karena kapal patroli tidak bisa mendekati bibir pantai,” tandas Edwin (BB-DIP)