Situasi di Ori - Kariuw Berangsur Kondusif, Pangdam: Masyarakat Maluku Jangan Terprovokasi
BERITABETA.COM, Ambon – Situasi dan kondisi di lokasi bentrokan yang melibatkan dua warga Desa/Negeri Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, kini berangsur kondusif.
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon telah bertemu dengan sejumlah Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Provinsi Maluku di Lobby Makodam pada Rabu (26/01/2022), membicarakan langkah-langkah terbaik demi menyelesaikan atau mengakhiri konflik di dua desa tersebut.
Pangdam mengatakan, Kodam XVI/Pattimura telah memberikan perbantuan terhadap pihak Kepolisian.
Dia mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga wilayah masing-masing agar tetap kondusif.
Untuk mengantsipasi agar bentrokan tidak terulang bahkan melebar, Kodam XVI Pattimura juga telah mengirimkan pasukan ke tempat kejadian di bawah pimpinan Komandan Kodim 1504/Ambon, bersama Kapolres Ambon untuk mengambil langkah demi meredam bentrokan di dua negeri tersebut.
Pangdam menyerukan kepada seluruh masyarakat Maluku agar tidak terlibat konflik. Masyarakat Maluku harus dapat menahan diri. Utamanya jangan terpengaruh serta terprovokasi dengan situasi yang terjadi di Ori dan Kariuw.
“Berikan kepercayaan kepada aparat keamanan untuk menyelesaikan persoalan ini dengan langkah-langkah terbaik,” imbau Pangdam Pattimura.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pdt Elifas Maspaitella. Selaku pimpinan umat beragama, Pdt Elifas Maspaitella mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan berkonsolidasi sehingga peristiwa di Maluku pada 1999/2000 silam, tidak terulang kembali.
“Kita sudah banyak belajar dari peristiwa itu [1999]. Saya mengajak kita semua sama-sama melihara perdamaian dalam persaudaraan sejati di Maluku,” tandasnya.
Seruan moral juga disampaikan oleh Sekertaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku Dr Abdul Manan Latuconsina.
“Selaku Tokoh Agama Saya mau menyatakan konflik tersebut bukanlah masalah Agama seperti yang diberitakan oleh beberapa media. Simbol-simbol keagamaan jangan disalahgunakan,” tegasnya.
Manan mengimbau seluruh masyarakat Maluku agar dapat menahan diri dan mendukung aparat TNI - Polri untuk menyelesaikan konflik antar warga Desa/Negeri Ori dan Kariuw.
Pertemuan ini turut dihadiri Perwakilan dari Gereja Khatolik Pastor Ricardus Nono Sukirno, perwakilan Walubi Maluku Wilhelmus W dan perwakilan dari PHDI Maluku Dr I Wayan Sutapa, serta para tokoh masyarakat lainnya. (BB)
Editor: Redaksi