BERITABETA.COM, Masohi - Selama 37 tahun masyarakat di wilayah Seram Utara tidak menikmati pasokan listrik dari PT. PLN (Persero) dengan maksimal. Kondisi ini membuat warga di wilayah Pulau Seram itu meminta perhatian pihak PLN untuk memaksimalkan pasokan listrik selama 24 jam.

Menyikapi hal ini perwakilan dari masyarakat di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah,  yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Masyarakat Seram Utara (Format Setara), bertemu langsung dengan pihak PT. PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggang (UP3) Masohi.  

Mereka desak ada upaya nyata dari PLN UP3 Masohi, dalam percepatan pemenuhan hak layanan Listrik 24 Jam di Seram Utara.  Pasalnya, pelayanan listrik di Negeri Wahai atau salah satu desa di wilayah tersebut hanya sampai  12 jam, dan itu pun belum maksimal.  

Kepada beritabeta.com, Koordinator Aksi Muhammad Yasir Arafat Ely mengatakan, kedatangan perwakilan dari setiap Negeri di Seram Utara,  untuk melakukan audens dengan manager UP3 Masohi.   Hal itu sebagai tindak lanjut dari aksi demonstrasi yang dilakukan di Kobisonta beberapa waktu lalu. Namun hasil dari audens tersebut ternyata belum ada kepastian pelayanan listrik 24 jam. 

"Kami para perwakilan delegasi masyarakat dari tiap-tiap negeri di Kecamatan Seram Utara datang dengan tujuan untuk memastikan kapan seram Utara dapat menikmati penerangan listrik 24 jam." kata Putra Maba salah satu perwakilan dari masyarakat negeri Wahai kepada pihak Menejer umum UP3 Masohi.

Yasir menjelaskan, pihak PLN dalam hal ini UP3 Masohi masih lemah dalam menyikapi persoalan penerangan listrik dengan jadwal 24 jam di Seram Utara.  Kondisi ini pula membuat proses ini menjadi lamban yang nantinya membuka peluang buat para kandidat dalam momentum politik memanfaatkannya untuk kepentingan mereka.

"Jangan sampai problem listrik 24 jam di Seram Utara ini kembali menjadi strategi politik para kandidat pada Pilkada tahun 2024." Ujar Ikbal kaplale Presiden Mahasiswa IAIN Ambon Tahun 2019-2020 delegasi mahasiswa seram Utara di Ambon kepada UP3 Masohi dalam pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan dengan PT. PLN UP3 Masohi pada  Rabu (26/1/2022),  para perwakilan juga meminta agar secapatnya pihak PLN untuk dapat memfasilitasi kami bertemu dengan balai konservasi taman nasional manusela, pemerintah daerah dan UP3 Masohi agar perjanjian kerja sama (PKS) bisa terjalin.

“Kita sangat kecewa dengan pihak PLN UP3 Masohi karena tidak memberikan kepastian kepada masyarakat Kecamatan Seram Utara bahwa kapan pelayanan listrik 24 jam bisa dilaksanakan, agar bisa dirasakan masyarakat di Seram Utara,” kata Yasir.

Yasir juga mengungkapkan, masyarakat di Kecamatan Seram Utara telah melakukan pengorbanan dengan memberikan secara cuma-cuma ratusan tanaman pohon kelapa untuk ditebang dalam  pembersihan jaringan demi terlaksananya pelayanan listrik 24 jam. 

“Dalam pertemuan tadi,  dari pihak PLN telah memberikan sinyal baik kepada masyarakat, bahwa  di tahun 2022 pelayanan listrik 24 jam itu bisa terlaksana di Kecamatan Seram Utara, namun waktunya belum pasti kapan,” jelasnya. 

Sementara itu Manager  PLN UP3 Masohi Made mengatakan, Tahun 2022 pelayanan listrik 24 jam di Wahai bisa terlaksana.   Dikarenakan kondisi pelayanan listrik 24jam sudah dijanjikan sejak Tahun 2018 silam. Namun ada beberapa masalah pelayanan listrik tersebut terkendala, dengan kebutuhan PLN yang menunjang Kebutuhan pelayanan listrik 24 di Kecamatan Seram Uara.  

“Kita tidak menjanjikan waktu,  namun kita pastikan di Tahun 2022 pelayanan listrik 24 jam di Wahai akan terlaksana, karena Wahai sudah masuk dalam wacana listrik 24jam Tahun ini,” ungkapnya.

“Selain mesin yang ditambahkan, kita juga mempersiapkan tenaga petugas, seperti tenaga handal, operator pembangkit, petugas yamtek harus ditambah untuk unit 24 jam itu bisa maksimal,” tandasnya (*)

Editor : Redaksi