BERITABETA.COM, Ambon – Insiden pengrusakan trotoar yang dilakukan seorang pria paruh baya dengan menggunakan palu  di Jalan Dr Soetomo, kawasan Pohon Pule, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, pada Selasa (9/11/2021) akhirnya ditanggapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Maluku, Sadli li mengatakan, tindakan penghancuran trotoar yang dilakukan oknum  warga akibat istrinya terjatuh di lokasi trotoar yang dianggap licin itu seharusnya tidak perlu terjadi.

Sadli mengaku, secara teknis dirinya kurang mengetahuinya, karena hal itu harus ditanyakan ke Dinas PU.

“Tapi tindakan itu mestinya tidak terjadi,” kata Sadli,” kata Sadli kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (10/11/2021).

Dia mengatakan, trotoar yang dihancurkan dengan palu itu merupakan aset daerah yang harus dijaga dengan baik.

Harusnya, kata Sadli, tindakan menghancurkan trotoar tidak perlu terjadi dan warga harus melaporkan masalah itu ke Pemprov Maluku soal kasus yang menimpah istrinya yang jatuh.

“Trotoar itu adalah fasilitas umum dan  merupakan aset negara, aset daerah yang harus kita dijaga.  Kalau dinilai masih licin atau trotoarnya belum benar harusnya dilaporkan secara resmi untuk diperbaiki,” paparnya.

Kadis Kehuatanan Provinsi Maluku ini juga meminta  agar warga yang menjadi korban dapat melaporkan kondisi itu ke Pemprov Maluku.   Pasalnya, keluhan warga itu bila tidak disampaikan maka pemerintah tidak akan tahu.

“Kalau bicara-bicara di luar itu tidak resmi, kami butuh pengakuan resmi. Jadi, kalau ada masalah lapor biar pemerintah juga tahu dan ambil tindakan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria di Kota Ambon terekam kamera warga, saat  mengamuk dan menghancurkan trotoar licin di depan salah satu minimarket di kawasan Pohon Pule Jalan Soabali Kota Ambon, Selasa  9 November 2021.

Dalam video yang viral di media sosial itu oknum warga tersebut berteriak-teriak sambil menghancurkan trotoar yang dinilai licin dan menyebabkan istrinya terjungkal jatuh di atas trotoar tersebut.

Pria yang tidak diketahui identitasnya ini, mengamuk dan membawa palu untuk menghacurkannya.

‘’Beta pung bini jatuh disini (Istri saya jatuh disini), beta kasi ancor (saya hancurkan), ‘’ teriaknya.

Sejumlah warga lain yang melintasi kawasan jalan ini langsung berhenti dan memvideokan peristiwa ini juga turut membenarkan tindakannya (*)

Editor : Redaksi