STIE Rutunusa Ambon Terancam Ditutup
BERITABETA.COM, Namlea – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Ambon DR. Muhammad Bugis, SE, M.Si mengancam akan menutup Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rutunusa di Ambon bila perguruan tinggi swasta ini tidak segera berbenah diri.
Ancaman itu dilontarkan DR Muhammad Bugis SE MSi saat menghadiri acara pelantikan dan pengambilan sumpah Rektor Universitas Iqra Buru di Namlea, Senin lalu (23/12/2019).
Tampil saat memberikan sambutan usai pelantikan, Muhammad Bugis mengungkapkan, kalau ada perguruan tinggi swasta yang beroperasi di LLDIKTI Wilayah XII yang telah beroperasi selama 18 tahun, masih belum punya gedung sendiri dan jumlah mahasiswanya kurang dari 100 orang. Namun tidak disebutkan nama perguruan tinggi tersebut.
Untuk itu, Bugis mengaku sudah diberi pelor satu magasen dari Kemendikti untuk menembak perguruan tinggi tersebut agar mati selamanya. Namun pelor dalam magasen itu tidak akan Ia tembakkan, bila Perguruan Tinggi ini masih bisa dibina dan membenahi diri dalam satu semester kedepan.
Menjawab beritabeta.com di sela-sela kegiatan itu, Bugis lebih jauh menjelaskan syarat menutup Perguruan Tinggi bila dia tidak menjalankan Permenristekdikti Nomor 44.
“Saya dikasih kewenangan pula dengan Permendikti 100 untuk menutup Perguruan Tinggi yang tidak menjalankan Permen itu,”tegas Bugis.
Dari hasil evaluasi 44 Perguruan Tinggi Swasta yang ada di LLDIKTI Wilayah XII, ada salah satu yang tidak penuhi syarat. Perguruan ini berada di Kota Ambon.
“Tapi tidak serta merta langsung saya tutup. Saya akan panggil dan kasih waktu sekitar enam bulan untuk melakukan pembinaan,”janji Bugis.
Bugis mengaku pelor itu akan dikeluarkan bila pengelola Perguruan Tinggi ini membandel. Ia akhirnya menyebutkan nama, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rutunusa.
“Jumlah mahasiswanya tidak memenuhi syarat dan parasana dan sarananya tidak ada,”beber Bugis.
Dalam rangka membinaan Bugis akan memanggil pihak pengelola STIE Rutunusa usai masuk libur Januari 2020 nanti.
“Saya akan panggil. Saya kasih waktu 6 bulan tolong perbaiki, kalau anda tidak perbaiki, pelor yang ada di magazen ini saya akan tembak bukan satu butir tapi enam butir sekaligus. Biar mati saja. Kita bina-bina kalau tidak bisa binasakan saja,”ucap Bugis.
Saat dipanggil Januari 2020 nanti, LLDIKTI Wilayah XII minta agar STIE Rutunusa ini melakukan merger. Disarankan pula agar dicari para pihak yang mau berinvestasi di sana.
“Kalau enam bulan tidak mampu,apa boleh buat,karena Beta juga tidak mau ditegur dari kementrian Dikti,”pungkas Bugis (BB-DUL)