Awat berharap, dalam prosesnya, implementasi program dedieselisasi atau pengembangan pembangkit EBT di Provinsi Maluku dan Maluku Utara dapat berjalan dengan baik.

“Untuk itu, kami meminta dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah, investor, hingga masyarakat untuk saling gandeng mewujudkan impian kita bersama dałam menghadirkan listrik yang berkeadilan di Maluku dan Maluku Utara,” harap Awat.

Adapun kunjungan dengan tema ‘Transformasi Penggunaan Energi Fosil ke Listrik’ ini digelar selama tiga hari, yakni 13 hingga 15 Mei 2024. Dihadiri Tim APBN yang terdiri dari; Ketua Analisis APBN, Adhi Prasetyo Satriyo Wibowo; Anggota Analisis APBN, Dwi Resti Pratiwi dan Evita Luluh Zahara; Anggota Pengelola Data, Endang Seruni dan Rama Wardiansyah.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi bauran energi di PLN UIW MMU dan sejauh mana implementasi maupun rencana pembangunan EBT akan direalisasikan.

"Kemarin kita telah meresmikan PLTS yang ada di Pulau Tiga, hal ini menunjukan bahwa kita sangat mendukung kebijakan Pemerintah dalam upaya melakukan transisi energi sehingga akan kita gencarkan lagi realisasi pembangunan EBT secara bertahap yang disesuaikan dengan kondisi maupun potensi daerah yang dimaksud," tambah Awat.

Adapun pihak PLN sendiri dihadiri oleh General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula, Senior Manager Perencanaan, Wahidin, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Maman Sulaeman beserta tim dari Bidang Perencanaan maupun Niaga PLN UIW MMU.

"Selain adanya pembangunan pembangkit EBT, kami juga tidak lupa menggencarkan adanya gaya hidup baru, yakni electrifying lifestyle seperti penggunaan kendaraan listrik yang semakin marak di masyarakat,” ungkap Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Maman Sulaeman.

Terhitung sebanyak 5 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang telah kami sediakan di Maluku dan Maluku Utara, sehingga hal ini menjadikan kami semakin berkomitmen dalam upaya menurunkan emisi dan memilih menggunakan energi yang ramah lingkungan (*)

Editor : Redaksi