Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends memastikan sebanyak 97 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel [PLTD] yang mengkrak di wilayah Maluku – Maluku Utara akan dituntaskan di tahun 2022 ini.
Wajah masam tampak terlihat dari tampilan Abdullah Fotty [35 tahun]. Pemuda asal Desa Selor, Kemacatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] Maluku, seakan pasrah dengan kondisi yang terjadi di daerahnya.
Sebanyak empat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang mangkrak di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) akan difungsikan pada akhir tahun 2021 ini.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends mengungkapkan sebanyak 56 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel [PLTD] di Provinsi Maluku yang mangkrak pasca-dibangun pada tahun 2017 silam, akan kembali dibangun dan difungsikan.
Sebanyak 38 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbasis solar di Maluku dan Maluku Utara (Malut) akan diganti menjadi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ramah lingkungan.
Anggota Komisi VII, DPR RI Dapil Maluku Mercy Barends mempertanyakan masalah elektrifikasi di Provinsi Maluku yang sampai saat ini belum tuntas dibangun oleh pemerintah.
Ketersediaan dan akses masyarakat pedesaan terhadap jaringan listrik di Provinsi Maluku, terutama di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) masih menyisakan masalah. Pemerintah menggembar-gemborkan Rasio Elektrifikasi (RE) pada semester 1 tahun 2019 mencapai 98,81% dan RE mendekati 100 % pada tahun 2020, namun faktanya, banyak desa di Provinsi Maluku yang belum terlistriki.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chirty Barends menungkapkan, program Kerjasama Operasi (KSO) antara PT. PLN (Persero) dengan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan elektrifikasi, termasuk di Maluku, sudah harus dihentikan atau dilakukan moratorium.
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengatakan, pihaknya akan terus mendorong agar di tahun 2020 mendatang seluruh wilayah di Maluku sudah 100 persen teraliri listrik.