BERITABETA.COM, Saumlaki – Kondisi masyarakat di Kecamatan Fordata Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Provinsi Maluku, masih memprihatinkan. Bertahun-tahun mereka hidup dalam kegelapan akibat tidak ada aliran listrik. Tiap malam mereka hanya menggunakan Pelita dan Lilin sebagai alat penerangan.

Kondisi miris ini melanda masyarakat enam desa di Kecamatan Fordata. Yaitu; Desa Romean, Desa Rumngewur, Desa Awear, Desa Sofyanin, Desa Waleran dan Desa Adodo.

Mereka belum menikmati sentuhan pembangunan dari pemerintah. Salah satunya, fasilitas penerangan atau aliran listrik di wilayah itu hingga kini belum ada.

"Kami masih pakai pelita dan lilin untuk penerangan. Ada juga warga yang patungan untuk beli papan surya, tapi itu pun hanya beberapa (papan surya) saja yang digunakan beberapa rumah," ungkap Bey Maiseka kepada beritabeta.com, Jumat (07/05/21).

Bey menerangkan, saat musim hujan tiba, papan tenaga surya tidak mampu menyuplai energi penerangan. Dan jika cuaca panas atau mendung, papan tenaga surya itu baru menyala, iotu pun tidak bertahan lama.

Menurut dia, pembangunan gedung Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak tahun 2017 hingga sekarang justru tidak berfungsi. Bangunan tersebut sudah ditumbuhi rerumputan.

"Gedung PLN rumput sudah ditumbuhi rerumputan. sekarang sudah tahun 2021 belum ada tanda-tanda akelanjutan pembangunan," ungkap Bey.

Selain itu, tiang listrik dan kabel sudah ada namun dalam bangunan PLN itu tidak belum dilengkapi mesin listrik.

"Instalasi kabel sudah dipasang tapi dalam gedung PLN itu tidak ada mesin. Lalu kabel dan tiang-tiang listrik itu juga sudah rusak," bebernya.

Dia berharap, kondisi yang tengah dialami masyarakat enam desa di Kecamatan Fordata tersebut dapat disikapi secara serius oleh Pemerintah Daerah, untuk meminta pihak PLN agar menyelesaikan jaringan listrik di kecamatan Fordata sehingga warga tidak lagi hidup dalam “kegelapan”.

"Kami masyarakat Kecamatan Ffordata sangat berharap pemerintah segera lakukan perbaikan instalasi listrik. Itu solusi terbaik agar kami tidak lagi hidup dalam kegelapan, juga tidak lagi pakai pelita dan lilin,"harap Bey dengan nada kesal. (BB-PP)