BERITABETA.COM, Bula — Ketua Komite SD Negeri 5 Bula bersama sekelompok masyarakat Desa Sesar, Kecamatan Bula menyegel pintu masuk sekolah tersebut pada Selasa (28/10/2025).

Diketahui, aksi pemalangan ini buntut pergantian Kepela Sekolah (Kepsek) SD 5 Bula, Ilfar Nakul dengan Hamida Kilbaren.

Informasi yang dihimpun beritabeta.com di lapangan, tak sampai dua jam disegel, warga setempat akhirnya berinisiatif untuk membuka palang tersebut.

Saat itu, Kepsek SD 5 yang lama, Ilfar Nakul tidak berada di sekolah. Sementara Kepsek SD 5 yang baru, Hamida Kilbaren yang hari pertama bertugas itu langsung menggelar rapat bersama semua guru.

Hamida Kilbaren kepada wartawan mengungkapkan, aksi palang pagar sekolah ini di luar dari ekspektasi dan prediksinya.

Dia mengaku, kehadirannya di SD 5 SBT ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati SBT sebagai pimpinan tertinggi di kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ ini.

“Aksi ini diluar ketong (kita) punya ekspetasi. Saya pikir bupati adalah kita punya pimpinan tertinggi, makanya kita jalan sesuai dengan SK bupati,” ungkap Hamida Kilbaren.

Ia berujar, aksi ini merupakan hak mereka sekaligus aspirasi yang ingin disampaikan, tapi sayangnya, tindakan ini sangat merugikan anak-anak sekolah.

“Jangan begini, anak-anak yang dirugikan. Kalau 7 jam harus belajar, lalu belum sampai 7 jam mereka sudah pulang, tentu itu berapa waktu pembelajaran yang mereka tidak terima. Jadi sangat rugi,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Bula, Iptu Izaak Tahapary mengungkapkan, pasca mendapatkam informasi pemalangan sekolah ini, dia bersama sejumlah personel langsung turun ke lokasi.

Izaak mengaku, kehadirannya di lokasi bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

“Kita langsung bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kebetulan saya juga koordinasi dengan Pak Sekretaris Desa untuk kita menjaga Kamtibmas di sekitar sekolah,” ungkap Iptu Izaak Tahapary.

Dia membeberkan, dalam kesempatan tersebut, dia juga berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa, pihak sekolah, Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk menggelar pertemuan di sekolah tersebut.

Menurutnya, pertemuan itu dimaksudkan untuk membicarakan hak-hak para pelajar agar bisa mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan pertemuan singkat itu, pihak sekolah menyampaikan hari ini siswa-siswi dianjurkan belajar mandiri di rumah-masing hingga besok hari nanti proses belajar mengajar tetap berjalan normal.

“Saya telah koordinasi dengan pihak sekolah. Hari ini mereka bukan diliburkan, tetapi untuk sementara belajar mandiri di rumah. Nanti besok aktivitas sekolah sudah berjalan seperti biasa,” bebernya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi