Terapkan WFH, Seluruh Perkantoran di Kabupaten Buru Ditutup
BERITABETA.COM, Namlea – Seluruh perkantoran di Kabupaten Buru, mulai Senin 12 Oktober 2020 telah menerapkan Work From Home (WFH), menyusul ditemukannya sejumlah OTG positif Covid 19 di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kebijakan WFH ini membuat sejumlah kantor pemerintahan di dalam kota Namlea, sejak pagi terlihat sepi dari hari biasanya. Hanya satu dua pegawai saja yang datang sebentar dan pulang lagi ke rumah.
Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim kepada beritabeta.com mengatakan, WFH mulai diterapkan karena ditemukan banyak ASN dan juga PTT yang terpapar Covid-19.
Atas kondisi ini,kata Nani, Pemkab Buru memilih kebijakan WFH guna memutus mata rantai penularan Covid-19 di kalangan ASN.
“ASN dengan status OTG ini harus menjalani karantina dan sepekan berikutnya akan diswab ulang,” kata Nani.
Pantauan media ini, beberapa kantor pemerintah yang menyumbang ASN terbanyak berstatus OTG positif Covid -19 terlihat tutup. Tidak ada ASN yang masuk kantor. Di Dinas PPKAD misalnya, seluruh pintu ruangan terlihat terkunci.
“Ada tujuh staf yang OTG Positif Covid , sehingga saya sangat mendukung langkah Pak Bupati menerapkan Work From Home. Tugas kantor kita kerjakan dari rumah, sambil menunggu kantor disterilisasi dengan desinfektan, “ucap Mo Hury, Kepala PPKAD Kabupaten Buru.
Dinas Dukcapil juga memilih tidak melayani masyarakat untuk perekaman KTP elektronik langsung dari kantor. Dan memasang pengumuman yang berbunyi, “Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkup Dinas Dukcapil Kabupaten Buru karena terdapat 1 ASN teman kami yg menjadi pasien positif Covid-19. Mulai besok tanggal 12 Oktober 2020 pelayanan tatap muka dan perekaman E- KTP ditiadakan. Pelayan akan dibuka kembali seperti biasa mulai tanggal 24 Oktober 2020,”.
Bagi masyarakat yang ingin mengurus dokumen kependudukan silahkan menghubungi beberapa nomor WhatsApp yang telah disediakan dinas tersebut.
Ketua DPRD Buru, M Rum Soplestuny juga menyamopaikan dukungannya atas langkah pemerintah setempat yang menerapkan WFH.
“Guna memutuskan mata rantai Covid- 19 di kalangan perkantoran, saya kira WFH ini sudah tepat, “kata Soplestuny.
Namun Soplestuny menekankan kendati kantor tutup, namun aktivitas pemerintahan harus tetap jalan. Selama di rumah ASN diminta tetap bekerja serta berkoordinasi dengan memanfaatkan teknologi informasi (BB-DUL)