Tewaskan Tiga Warga Negeri Haria, Kandungan Racun Ikan Buntal Lebih Kuat dari Sianida

Meski beracun, ikan ini ternyata bisa dikonsumsi, asalkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di Jepang misalanya, untuk mengolah ikan buntal atau ikan fugu, para koki perlu mengantongi sertifikat khusus. Ikan ini bahkan memiliki harga yang cukup mahal.
Jika salah dalam pengolahan, mengonsumsi ikan buntal bisa menyebabkan kematian sehingga tidak semua orang bisa mengolah ikan ini. Saat ini, tercatat ada lebih dari 120 spesies ikan buntal di seluruh dunia.
Sebagian besar spesiesnya ditemukan di perairan laut tropis dan subtropis, tetapi beberapa spesies hidup di air payau hingga air tawar.
Karena itu masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan tidka sembarangan mengonsumsi ikan satu ini.
Kronologis Kematian Warga Haria
Steven Berhitu saksi yang merupakan suami dan ayah korban menjelaskan, sekitar pukul 08.30 WIT, dia bersama isteri dan anak-anaknya sedang berada di rumah.
"Saksi saat itu menggoreng ikan untuk dimakan korban sebelum ke sungai," ucapnya.
Korban Lenny bersama kedua anaknya mengonsumsi ikan buntal, khususnya bagian telurnya yang telah digoreng sejak semalam.
Kemudian sekitar pukul 08.50 WIT, almarhumah bersama anaknya Keisya dan Frans Berhitu pergi ke sungai, sedangkan korban Chrismen Berhitu tinggal bersama dengan saksi di rumah.
Berselang beberapa menit, Chrismen mengeluhkan kondisi tubuhnya yang tiba-tiba menjadi lemas kepada ayahnya Steven. Namun, saksi berpikir itu masalah biasa.
Sekitar pukul 09.40 WIT, seorang warga bernama Mimi membawa pulang Lenny dari sungai karena sudah dalam kondisi lemas.