BERITABETA.COM, Namlea – Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Waeapo, Aswad Bugis (38), meninggal dunia dalam sebuah insiden tabrakan. Nyawanya seketika melayang dijalan raya akibat motor DE 6935 AM  yang dikendarainya bertabrakan di jalan raya dengan mobil penumpang Zusuki Carry warna merah Nopol DE 1724 yang dikemudikan Sugiarto, 37, pada Selasa pagi (9/7/2019).

Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsi Rifai yang dihubungi membenarkan kejadian itu.

“Supir sudah mengamankan diri ke kantor unit laka Polres,”Ipda Dede membenerkan.

Menurut Dede kecelakaan maut yang merenggut nyawa Aswad Bugis itu terjadi pagi sekitar pukul 09.30 WIT, di pertigaan Jalan Gunung Tatanggo arah menuju BTN Bukit Permai, menuju Terminal Kabupaten dan menuju Batuboy.

Dari hasil olah perkara lakalantas di TKP, terungkap kalau awalnya mobil mini bus penumpang Suzuki Carry warna merah bernomor polisi DE 1724 JU yang dikemudikan Sugiarto yang sedang mengangkut penumpang dari Unit hendak menuju Kota Namlea.

Di pertigaan Gunung Tatanggo,  muncul dari arah berlawanan sepeda motor Suzuki Shooter 125 warna hijau putih bernomor polisi DE 6935 AM yang di kendarai Aswad Bugis.

Dari beberapa saksi mata diketahui, motor yang dikendarai pegawai Kantor Kementrian Agama ini melaju cukup kencang hendak menuju tempatnya bertugas di KUA Waeapo.

Motornya telah masuk ke jalur jalan sebelah kanan atau posisi kiri dari arah datangnya mobil zusuki carry. Akibatnya motor Aswad menghantam bagian depan mobil Zusuki Carry hingga peot.

Sedangkan Aswad sendiri mengalami benturan kencang di bagian kepala, sehingga mengeluarkan darah segar dan dirinya terkapar di TKP.

“Akhirnya korban meninggal sebelum mendapat perawatan medis,” jelas Ipda Dede.

Usai kecelakaan itu, polisi langsung tiba di TKP.Langkah pertama yang dilakukan, membawa korban ke RSU Lala, namun sebelum sampai di rumah sakit korban sudah menghembuskan nafas terakhir.

Polisi juga sudah mengolah TKP, mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi.Juga sudah dibuat laporan polisi dan permintaan visum.

Sementara korban telah diambil keluarganya dan telah dikebumikan di pekuburan umum Bukit Permai tadi sore. Muhammad Tomia, rekan baik korban sesama ASN Kantor Kementrian Agama, mengaku korban pergi meninggalkan tiga anaknya yang masih kecil. Bahkan salah satu anaknya masih bayi.

Kata Muhammad Tomia, sebelumnya pada tiga bulan lalu, istri korban juga telah dipanggil pulang oleh Yang Maha Kuasa.” Istrinya baru saja meninggal, kini tiga anaknya sudah yatim piatu,”tutur Muhammad tanpa menyembunyikan rasa sedihnya.

Salah satu anak korban yang masih kecil terlihat digendong tantenya. Ia cukup tanah dan sempat menanyakan kepada tantenya kalau ia dan adiknya nanti tinggal dengan siapa.(BB-DUL)