BERITABETA.COM  -  Jerman kini dilanda ‘tsunami’ Covid-19. Para pemimpin 16 negara bagian di Jerman mencapai kesepakatan menerapkan "lockdown" bagi warga yang belum divaksin sebagai upaya untuk menanggulangi lonjakan Covid-19.

Negara yang dipimpin Presiden Frank-Walter Steinmeier itu melaporkan dalam sehari ditemukan sebanyak 65.371 kasus Covid.

Keputusan penerapan lockdown disepakati pada Kamis (18/11), setelah menggelar rapat darurat dengan Kanselir Angela Merkel. Mereka menyebut keseluruhan aturan baru ini sebagai 2G.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, situasi yang dialami Jerman merupakan gelombang keempat yang menghantam negaranya dengan kekuatan penuh.

“'Situasi pandemi saat ini di Jerman sangat dramatis, saya tidak bisa mengatakannya dengan cara lain,” kata Merkel kepada para wali kota di Jerman pada Rabu.

“Akan menjadi bencana untuk bertindak hanya ketika unit perawatan intensif penuh, karena itu akan terlambat,” tambah Merkel.

Di bawah aturan 2G ini, warga yang belum divaksin harus menyerahkan hasil tes negatif Covid-19 jika ingin masuk ke fasilitas umum, seperti transportasi publik atau perkantoran.

Warga yang belum divaksin juga dilarang masuk ke sejumlah fasilitas umum di daerah dengan tingkat keterisian rumah sakit mencapai tiga pasien per 100 ribu orang.

Saat ini, nyaris semua negara bagian Jerman masuk kriteria tiga pasien per 100 ribu orang tersebut. Dari keseluruhan negara bagian, hanya Hamburg, Lower Saxony, Schleswig-Holstein, dan Saarland yang tak masuk kategori itu.

Sementara itu, daerah dengan tingkat keterisian rumah sakit lebih dari enam pasien per 100 ribu orang harus menerapkan aturan 2G plus.

Berdasarkan aturan itu, fasilitas umum hanya dapat diakses oleh warga yang sudah divaksin dan menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.

Pada Rabu (17/11/2021) hingga Kamis, Jerman melaporkan 264 kematian terkait Covid-19.  Tambahan tersebut membuat total kematian akibat Covid-19 di Jerman menjadi 98.000 orang menurut data RKI.

CNN melaporkan, Jerman adalah salah satu negara dengan tingkat vaksinasi terendah di Eropa barat.

Sejauh ini, baru sekitar 67 populasinya yang sudah divaksinasi lengkap. Sekitar 33 persen populasi Jerman belum mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali.

Para ahli mengatakan, rendahnya tingkat vaksinasi tersebut merupakan salah satu alasan mengapa kasus Covid-19 di Jerman mengganas. Memudarkan kekebalan vaksin Covid-19 dan varian Delta yang lebih menular juga menjadi alasan lonjakan Covid-19 di Jerman.

Profesor kesehatan masyarakat dan epidemiologi di Rumah Sakit Universitas Charite di Berlin Tobias Kurth menuturkan, beberapa kekebalan vaksin Covid-19 dari beberapa kelompok umur tengah memudar.

Kendati demikian, kasus Covid-19 rawat inap hingga meninggal masih lebih rendah daripada puncak gelombang sebelumnya. Namun, masih ada kekhawatiran yang berkembang tentang kesenjangan dalam vaksinasi saat Jerman memasuki bulan-bulan musim dingin (*)

Editor : Redaksi