BERITABETA.COM, Jakarta – Usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubernur Maluku,  Murad Ismail bertekad untuk menjadikan Maluku sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Murad menyebut bahwa Maluku saat ini menjadi provinsi yang paling tertinggal, bahkan kalah dari Papua.

“Itu mimpi kami berdua untuk Maluku sejajar dengan provinsi-provinsi lain. Maluku selama ini tertinggal jauh sekali dari Papua, dari mana-mana. Ini kita akan kembalikan agar sejajar dengan provinsi-provinsi lain,” kata Murad usai dilantik bersama Barnabas Orno sebagai  Gubernur dan Wakil Gubernur  Maluku periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Gubernur Maluku mencontohkan mengenai harga bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, selama pemerintahan Jokowi sudah ada upaya untuk menjadikan harga minyak di wilayah terpencil sama dengan di Ibu Kota Jakarta. Namun, ia menyebut hal itu belum dirasakan oleh masyarakat Maluku secara luas.

“Lihat di Papua saja, Pak jokowi mengatakan harga minyak di Papua sudah sama di Jakarta. Ini di Maluku orang tidak pernah tahu Maluku punya pulau ini 1.340 pulau. Ini minyaknya lebih mahal dibanding Papua. Ini orang belum tahu. Ini kita bongkar pelan-pelan,” kata dia.

Selain itu, ia menyebut masih banyak masalah lain di Maluku seperti kemiskinan, pengangguran, pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.

Murad menyebut masalah-masalah ini lah yang membuatnya pensiun dini dari Polri dan melepas jabatan Komandan Korps Brimob. Ia maju dalam Pilgub Maluku 2018 dan mengalahkan petahana.

“Saya masih dua tahun lagi (pensiun), saya sudah mundur,” kata Murad. Murad mengatakan, salah satu langkah awal yang ia lakukan adalah dengan melakukan moratorium atau penghentian sementara terhadap semua investasi yang ada di Maluku. Ini khususnya dilakukan pada investasi yang berkaitan dengan pertambangan dan eksplorasi sumber daya alam.

“Banyak sekali investor yang di Maluku, tapi di bawah tangan dan tertutup. Ini yang akan saya buka. Dan begitu saya dengan beliau ini dilantik semua investor masalah pertambangan ataupun kita harus bikin terbuka atau transparan. Dan sekarang kita moratorium dulu. Semua investor di Maluku kita moratorium,” kata Murad.

“Kita lihat lagi kira-kira dia berguna enggak buat masyarakat sana, itu pertama. Yang kedua dia berguna enggak untuk provinsi dan kabupaten dia ada disitu. Karena kalau dia ambil kita punya semua kekayaan alam, kita dapat apa,” tambahnya.

Prosesi Pelantikan di Istana

Presiden Jokowi resmi melantik Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta.

Pelantikan diawali dengan penyerahan Petikan Keputusan Presiden yang berlangsung di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019). Murad dan Barnabas tampak mengenakan pakaian resmi kepala daerah warna putih.

Dalam penyerahan petikan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Selanjutnya, Jokowi bersama menteri dan kepala daerah yang dilantik itu berjalan kaki menuju Istana Negara.

Setiba di Istana Negara, Murad dan Barnabas langsung berdiri di tengah ruang utama. Proses pelantikan pun dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’.

Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 189/P Tahun 2018 tentang Pengesahan, Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024 yang ditetapkan di Jakarta pada 28 September 2018 (BB-DIO)