BERITABETA.COM, Ambon - Hampir dapat dipastikan setiap nelayan pencari ikan tuna adalah para kaum Adam.  Namun image ini terpatahkan oleh penampilan gadis berusia 20 tahun asal Dusun Seri, Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Ia adalah Mentari Tuhumury. Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku [UKIM] ini viral di media sosial Facebook, setelah video penampilannya membawa longboat pencari tuna diunggah akun dengan nama Sri Kadarisman, 9 Maret 2022 di Facebook.   

Postingan Sri mengundang sejumlah komentar pujian, karena penampilan Mentari yang cukup unik dan bernyali saat memegang kemudi perahu menuju laut lepas. 

"Ini yang  dibilang perempuan cantik. Masih bujang sudah mandiri dengan pendapatan per hari minimal  Rp 1,5 juta. Usahanya sebagai nelayan bisa membiayai kuliahnya dan membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan keluarga," tulis Sri dalam postingannya itu dengan menampilkan video berdurasi  2 menit dan 30 detik saat Mentari memegang kemudi.

Sri dalam postingannya itu mengaku,  hari itu mereka bersama Mentari jalan-jalan dengan menumpang perahu pencari tuna. Mentari sejak subuh pukul 05.00 WIT sudah melaut mencari ikan.

Dalam video itu, menampakkan  gadis pemberani itu tengah memegang kamudi menuju wilayah fishing ground (wilayah tangkapan] tuna di parairan laut Banda. Mentari juga menuturkan, dalam kondisi laut berombak, ikan tuna lebih suka memakan umpan ketimbang saat laut tenang.

"Kalau pas ada ombak ikan tuna makan umpan lebih bagus, kalau laut tenang tuna kurang memakan umpan," ungkap Mentari saat ditanyai Sri dalam video itu.

Ia mengaku, bapaknya juga seorang nelayan. Mereka sering bersama pencari tuna. Mentari adalah mahasiswa UKIM semester 6, Jurusan Keperawatan.

Saat turun memburuh Tuna, dia kerap dihadang ombak besar. Awalnya takut. Setelah itu sudah menjadi biasa, justru dinikmatinya sebagai kondisinya yang sangat menantang.

Dalam tayangan video itu juga, Mentari mengungkapkan, biasa diajak melaut untuk mencari Tuna, ketika Bapaknya kesulitan mendapat hasil tangkapannya.

“Biasa kalau mau membayar uang semester, bapak ajak saya, kalau tidak mendapatkan Tuna. Bapak bilang, beta punya sisi untuk mendapatkan Ikan,” kata Mentari sambil memegang mesin body dengan satu tangan, sambil berbincang dengan Sri Kadarisman.

Ia bahkan mengaku, sekali melaut hasil tangkapan Tuna yang diperoleh  bisa menghasilkan uang Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta.

"Biasanya hasil tangkapan Tuna itu ada yang beratnya 50 kilogram sampai 60 kilogram. Dengan harga sekilo Rp50 ribu," tandanya.

Video tampilan gadis asal Desa Latuhalat ini menuai pujian sejumlah netizen. Banyak yang memuji penampilan Mentari yang cukup berani sebagai nelayan pencari Tuna(*)

Editor : Redaksi