BERITABETA.COM, Ambon – Agenda Simposium Nasional Akuntansi Vokasi (SNAV) ke-9, dan Olimpiade Akuntansi Vokasi (OAV) ke-4 tahun 2021 diselenggarakan oleh Kampus Politeknik (Poltek) Negeri Ambon ini resmi dibuka oleh Wakil Gubernur atau Wagub Provinsi Maluku Barnabas Nathaniel Orno, di The Natsepa Resort and Conference Center Selasa, (26/10/2021).

Wagub menyampaikan sambutan Gubernur Maluku Murad Ismail dimana sangat mengapresiasikan dan bangga karena kegiatan SNAV dan OAV dapat diselenggarakan di Kota Ambon. Gubernur menitipkan sejumlah pesan penting, dan harapan kepada para peserta dari 37 Kampus Politeknik Negeri se-Indonesia yang mengikuti agenda nasional ini.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, saya menyampaikan terima kasih, dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direktur Politeknik Negeri Ambon beserta jajarannya yang telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Simposium Nasional saat ini, walaupun sempat tertunda akibat Covid-19, tapi tidak menyurutkan niat, dan semangat untuk menggelar kegiatan yang sangat strategis ini sebagai upaya untuk mempersiapkan para calon akuntansi yang profesional di masa mendatang,” ucapnya.

Dia juga berterima kasih serta mengapresiasi para narasumber yang haidr untuk menyampaikan materi kepada para peserta.

Gubernur menyatakan, di era globalisasi yang berkembang semakin efisien dan efektif saat ini, akuntansi akan berkembang menjadi ilmu yang modern dan analitis.

Teknologi, akan mengambil alih sebagian pekerjaan tradisional akuntansi dan akan meningkatkan nilai tambah, kecepatan, serta keluasan informasi yang disajikan.

“Kita ketahui hubungan antara akuntansi dan fraud (kecurangan) seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, akuntansi sebagai instrumen pendeteksi dan pencegah fraud, tetapi di sisi lain dapat juga digunakan untuk menyembunyikan fraud,” jelasnya.

Karena itu Gubernur mendorong, akuntansi mesti dikelola sedemikian rupa agar tetap berintegritas, dimulai dari pengaturan standar, sistem, proses, dan manusia atau profesi yang melakukannya.

“Saya katakan demikian, karena tantangan akuntabilitas di Indonesia terutama dalam hal pengelolaan aset adalah setiap tahapannya harus dilakukan dengan transparan, dan akuntabel serta memenuhi prinsip akuntabilitas publik yang paling tidak meliputi akuntabilitas kejujuran, akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan,”tambahnya.

“Sementara itu di sisi pembangunan sumber daya manusia (SDM), penguasaan teknologi menjadi salah satu kunci menghadapi persaingan dan tantangan global,” timpalnya.