Wagub Maluku Buka SNAV - OAV, ini Pesan Gubernur untuk Poltek Negeri se-Indonesia
Olehnya itu, para akuntan diharapkan memperkuat keahlian, membuka wawasan, serta menanamkan nilai, dan etika yang kuat untuk dapat bertahan menghadapi tekanan, dan memenangkan persaingan.
Selain itu [akuntan], lanjutnya, tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri, tetapi para akuntan harus berpikir inklusif, terbuka, dan menjadi akselerator dalam pembangunan nasional serta berperan aktif untuk mempercepat, dan meningkatkan akuntabilitas sektor publik, dan swasta untuk Indonesia, dan khususnya Maluku yang lebih baik.
Karena itu, dia menilai, agenda SNAV ke-9 dan OAV ke-4 dengan mengusung tema “Integritas Akuntan Mencegah Fraud Menuju Akuntansi Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0” sangat relevan dan urgen.
“Relevansinya, karena kita tidak bisa mengelak dari perubahan yang tengah terjadi di berbagai bidang kehidupan. Termasuk dalam diskursus perkembangan sains dan teknologi. Urgensinya, karena dunia kerja membutuhkan tenaga kerja trampil dan unggul yang siap bersaing dalam kompetisi global,” tukasnya.
Olehnya itu mantan Dankor Brimob Polri ini berharap, pelaksanaan simposium menjadi sangat penting sebagai forum diskusi, dan sarana untuk mempererat sinergi antara para dosen akuntansi se-Indonesia dalam memperkokoh ikatan kerja sama, yang selama ini telah dibangun dalam menghadapi tantangan global.
”Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari ini, kiranya dapat menjadi ajang desiminasi hasil-hasil penelitian akuntansi terapan sektor publik, dan swasta sekaligus sebagai upaya untuk mengasah, mengembangkan minat-bakat menulis, serta kompetensi mahasiswa akuntansi vokasi,”pungkasnya.
Turut hadir dalam acara pembukaan yaitu; Anggota DPR-RI, Mercy Barends, Anggota DPD RI, Novita Anakota, Dirjen Pendidikan Vokasi, Staf Ahli Bidang Investasi Strategis Kementerian Investasi RI, para Pimpinan Perguruan Tinggi se-Maluku, Direktur Poltek Negeri Ambon, Ketua Ikatan Akuntansi Indonesia, dan Peserta Simposium dari 37 Politeknik Negeri di Indonesia. (*)
Editor: Redaksi