BERITABETA.COM, Ambon – Puluhan warga perwakilan tokoh masyarakat dan pemuda asal Negeri Kabauw, Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah, dan warga Negeri Latu, Kecamatan Amalatu Kabupaten Seram Bagian Barat bersilaturahmi di Masjid Raya Alfatah Ambon Jumat (07/01/2022). Pertemuan ini untuk merajut dan mempererat hubungan antar warga kedua negeri.

Tujuan pertemuan ini untuk mencegah berbagai isu liar di tengah masyarakat pasca meninggal dunianya, Apsar Pattimura (19) di kawasan Pasar Mardika, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Minggu (02/01/2022).

Peristiwa tersebut pelaku penikaman dalam yakni Ramlan Karepesina (33) telah ditahan setelah menyerahklan diri ke pihak berwajib. Tersangka pun masih menjalani proses hukum di Polresta Pulau Ambon.

Dalam pertemuan yang dihadiri puluhan warga dari kedua negeri [desa] tersebut mereka secara khusus mendoakan almarhum agar dapat diterima di sisi Allah SWT.

Selain itu, perwakilan warga Kabauw juga memberikan sumbangan berupa uang duka yang mereka kumpulkan untuk keluarga korban.

Kepala Pemuda Negeri Kabauw, Bambang Sella mengungkapkan penyesalannya atas insiden yang menyebabkan Apsar meninggal dunia.

Mewakili warga Negeri Kabauw, Bambang berulangkali menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban, dan seluruh masyarakat negeri Latu atas perbuatan pelaku [Ramlan] yang dinilainya sangat tidak beradab.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya Kepala Pemuda Kabauw mewakili seluruh masyarakat Negeri Kabauw meminta maaf yang paling dalam kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat Negeri Latu atas kejadian ini,” ucap Bambang.

Bambang yang notabenenya adalah Anggota TNI juga mengutuk secara keras perbuatan pelaku yang dinilainya telah melakukan tindakan di luar batas, dan melanggar hukum.

Dia tidak pernah menyangka kejadian tragis tersebut akan terjadi, apalagi hingga menyebabkan korban jiwa. Bambang mengaku setelah menerima informasi itu, dirinya langsung berkoordinasi dengan warga Negeri Latu untuk meredam masalah sehingga tidak melebar. Sebab selama ini hubungan warga Kabauw dan warga Latu sangat baik dan tidak pernah ada masalah.

“Saya langsung hubungi Wakil Kepala Pemuda Latu. Saya sangat berterima kasih dan menaruh hormat kepada seluruh warga Latu karena bisa duduk bersama menerima kita di sini,” ungkapnya.

Menyangkut dengan uang duka yang diberikan kepada keluarga korban, Bambang mengaku, uang dimaksud bukan pengganti dari nyawa korban. Namun sebagai bentuk tanggung jawab moril warga negeri Kabauw kepada keluarga korban.

“Sedikit uang yang kita serahkan ini bukan pegganti nyawa korban. ini niat kami untuk ibadah, semoga segala amal ibadah Almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ucapnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Kabauw di Ambon yang ikut hadir pada pertemuan tersebut. mereka menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian yang tidak disangka-sangka ini.

Mereka menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya karena warga Latu dapat berlapang dada, serta dapat menunjukkan adab yang tinggi dalam merespons  masalah yang terjadi dengan damai tanpa kekerasan.

Selain itu para tokoh masyarakat Kabauw juga mengapresiasi sikap warga Latu karena mau menyambut baik pertemuan yang digagas untuk mengakhiri masalah yang terjadi.

“Semoga di hari Jumat yang penuh berkah dan di tempat yang mulia ini Allah SWT dapat mendekatkan dan merekatkan persaudaraan kita warga Kabauw dan Latu agar lebih erat lagi,” ujar Abdul Manan Latuconsina yang juga Sekretaris MUI Provinsi Maluku.

Sementara itu, Tokoh Masyarkat Kabauw lainnya, Sulaiman Wasahua mengakui silaturahim ini tidak bermaksud untuk mengintervansi proses hukum yang tengah berlangsung di Polresta Pulau Ambon.

“Kita mendukung proses hukum kasus ini. karenas itu saya ingin tegaskan pertemuan ini tidak boleh menjadi alasan untuk mengintervansi proses hukum yang tengah berjalan,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sesepuh Warga Latu di Ambon, Kuripa Mussa mengaku warga Latu sudah menyerahkan masalah ini untuk ditangani secara hukum. Karena warga Latu khususnya yang berdomisili di Kota Ambon tidak ingin ada masalah yang berkepanjangan.

“Masalahnya sudah diproses hukum, dan sejujurnya kami warga Latu tidak ingin masalah ini berlarut-larut. Karena itu hanya akan membuat kita semua menanggung kerugian,” tandasnya.

Ia pun menyampaikan apreasiasi kepada warga Negeri Kabauw khususnya Kepala Pemuda Kabauw dan jajarannya yang dinilainya sangat tanggap untuk membuka ruang komunikasi demi mencegah agar tidak terjadinya masalah yang berlarut di antara warga kedua negeri.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini mendapat keberkahan dan menjadi contoh bagi warga desa lainnya dalam menyelesaikan setiap masalah yang terjadi,” tuturnya.

Sesepuh warga Latu lainnya Abdullah Patty juga menyampaikan apreasiasi atas itikad baik dan empati yang telah ditunjukkan oleh warga Negeri Kabuw terhadap warga Latu khususnya lagi terhadap keluarga korban.

Dia berharap dengan silaturahim yang dilakukan ini selebihnya dapat mendekatkan lagi warga Negeri Latu dan Kabauw agar terus merekatkan hubungan persaudaraan antar kedua negeri.

“Semoga pertemuan ini membawa berkah serta kita semua dapat dilindungi dan dijauhkan dari berbagai musibah oleh Allah SWT,” timpalnya.

Pasca pertemuan ini, warga Latu dan Kabauw saling bersalaman dan berpelukan satu sama lain dalam suasana penuh kekeluargaan.

Selain dihadiri oleh Kepala Pemuda Negeri Kabuw dan Wakil Kepala Pemuda Negri Latu dan Sesepuh kedua negri, juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Azis Sangkala, notabenenya adalah sesepuh warga Kabauw. (BB)

 

Editor: Redaksi