BERITABETA.COM, Masohi – Ratusan warga  yang tergabung dalam Pergerakan Pemuda Seram Utara, menggelar ujuk rasa di Kantor PLN Ranting Wahai, Rabu (23/2019).  Mereka meminta PT. PLN Cabang Masohi  memaksimalkan penerangan listrik di Kecamatan Seram Utara Wahai,  Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku.

Wartawan beritabeta.com melaporkan, masa yang diperkirakan berjumlah sekitar 300 orang ini, juga menyampaikan kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malteng yang dinilai seakan  menganaktirikan kecamatan tertua itu.

Mereka menilai Pemkab Malteng lebih memperhatikan kecamatan-kecamatan baru seperti Kecamatan Timur Kobi, Timur Seti, dan Kecamatan Seram Utara Barat, yang  mendapat pelayanan penerangan listrik selama 24 jam. Sedangkan Kecamatan Seram Utara Wahai pelayanan listrik masih berlangsung selama 15 jam.

Kapolsek Seram Utara Wahai AKP Denny Sandera SH.SIK  yang dihubungi beritabeta,com via   WhatsApp-nya, Rabu (21/10/19) mengatakan, aksi damai ini mendapat pengamanan oleh personil gabungan anggota Polsek Wahai dan anggota Koramil Wahai sebanyak 25 orang.

Muhamad Yaser Arafately dalam orasinya meminta, penerangan listrik yang dipasok  oleh PLN Ranting Kecamatan Seram Utara harus berlangsung selama 24 jam, setara dengan penerangan listrik di kecamatan lain yang ada di Kabupaten Malteng.

“Kita sudah merdeka tapi belum merdeka dari listrik. Semua kecamatan dalam wilayah Malteng termasuk kecamatan yang baru mekar, telah diterangi listrik selama 24 jam, hanya satu kecamatan tua yaitu Kecamatan Seram Utara Wahai yang masih menerima pasokan  listrik selama 15 jam,” tandas Arafayely.

Kapolsek Seram Utata AKP Denny Sandera SH. SIK di tengah-tengah aksi, menghimbau kepada para unjuk rasa dalam menyampaikan orasi tidak melakukan perbuatan dan tindakan yang anarkis.

“Kita jaga aksi ini berlangsung damai dan  tidak melakukan tindakan dan perbuatan yang anarkis. Mari kita jalin upaya terpadu dengan memanfaatkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat di Seram Utara. Sampaikan orasi dengan kepala dingin dan akal sehat,” pintanya.

Sementara Kepala PLN Wahai Ary Sahaka dalam penjelasannya kepada pengunjuk rasa mengatakan, sangat mendukung tuntutan masyarakat Seram Utara, namun keputusan terkait pengadaan tambahan mesin pembangkit bukan berada pada Manager PLN Masohi dan Kepala Wilayah Ambon, tetapi keputusan itu ada di pihak PLN Pusat yang ada di Jakarta.

“Pada prinsipnya kami mendukung tuntutan masyarakat Seram Utara, dan aspirasi ini akan kami sampaikan berjenjang hingga pusat,” jelas Sahaka

Aksi damai ini berlangsung dengan peyampaian beberapa poin tuntutan antara lain:

  1. Peningkatan status aliran listrik dari wektu 15 jam manjadi 24 jam
  2. Pada sebagian wilayah Seram Utara yang belum di aliri listrik agar menjadi perhatian penuh pihak PLN
  3. Penjelasan dan kepastian terkait point 1 dan 2 oleh manager PLN Area Masohi dan Kepala PLN Wilayah segera harus disampaikan pada minggu ini. (BB-FA)