100 KK di Kecamatan Bula Terima Bantuan Sembako dari Baznas SBT

BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 100 Kepala Keluarga [KK] di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] menerima paket Sembilan Bahan Pokok [Sembako] dari Badan Amil Zakat Nasional [Baznas] SBT, Senin (21/02/2022).
Jumlah KK yang tergolong fakir miskin dan kategori kemiskinan ekstrem tersebut tersebar di Desa Bula, Desa Lemumir, Desa Sesar, Desa Kampung Gorom, Desa Englas, Desa Tansi Ambon, Desa Fatollo dan Desa Bula Air.
Pelaksana Tugas [Plt] Ketua Baznas SBT Sidik Rumalowak mengungkapkan, kegiatan penyaluran sembako kepada 100 KK itu bersumber dari anggaran pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara [ASN] di lingkup Pemerintah Daerah [Pemda] SBT.
Menurutnya, hal tersebut sekaligus untuk meyakinkan para muzakki tentang peruntukan anggaran yang selama ini dikelola oleh Baznas SBT dalam bentuk zakat, infak dan sedekah.
"Kegiatan hari ini menjadi kegiatan perdana yang saya mau memberikan motto bahwa lembaga ini bukan lembaga perbankan, artinya bahwa terima uang lalu simpan. Tetapi lembaga ini harus wajib uang masuk dan distribusikan, karena banyak yang membutuhkan," ungkap Sidik Rumalowak.
Rumalowak membeberkan, apalagi saat ini kabupaten penghasil minyak bumi itu termasuk daerah kemiskinan ekstrem bersama empat kabupaten lainnya di Provinsi Maluku.
Untuk itu, dia menargetkan selain di Kecamatan Bula, Baznas SBT tambah dia akan mendistribusikan paket Sembako di 14 kecamatan lainnya di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu.
"Kita harus tahu bahwa, tujuan lembaga ini hadir untuk meringankan apa yang menjadi problem dan beban Pemda selama ini. Salah satunya kemiskinan ekstrem, ini yang kita coba untuk menyentuh dan menyelesaikan," bebernya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil [Disdukcapil] SBT itu menerangkan, program lain yang menjadi konsentrasi Baznas SBT yakni membantu biaya pengobatan masyarakat tidak mampu di Rumah Sakit Umum Daerah [RSUD] Bula dan biaya akhir kuliah mahasiswa tidak mampu.
Dia mengaku, saat ini telah menyurati pihak kampus STKIP Ita Wotu Nusa, STKIP Hunimua dan STAI Seram Timur untuk melaporkan data mahasiswa tahap akhir yang benar-benar fakir, miskin dan yatim piatu.
"Langkah berikut menjelang kepala puasa, tuan guru mangaji kita. Pemerintah kasih baru ke kasisi masjid, sementara tuan guru mangaji tidak. Makanya Baznas masuk sebagai bentuk perpanjangan tangan pemerintah untuk menyelesaikan," terangnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi