20 Bulan Tak Diupah, Guru Kontrak di Malteng Mengadu ke DPRD
BERITABETA.COM, Masohi – Nasib apes dialami sebanyak 202 tenaga guru kontrak yang mengabdi di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Sudah 20 bulan para guru kontrak ini tidak menerima upah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malteng.
Akibatnya, mereka pun mengadu ke Kantor DPRD Kabupaten Malteng, Sabtu (3/10/2020).
Dalam pertemuan antara Forum Guru dan Tenaga Kependidikan Guru Kontrak dengan DPRD Malteng, para guru kontrak ini, meminta agar DPRD Maluku Tengah dapat mendukung mereka dengan meminta kepada Pemkab Malteng agar dapat memperhatikan nasib mereka.
“Kami datang ke DPRD untuk meminta dukungan wakil rakyat agar aspirasi kami untuk meminta Pemerintah Daerah di bawah pimpinan Bupati Tuasikal Abua dapat dipenuhi,” kata Ampi Hukubun perwakilan dari Forum Guru Tenaga Kependidikan Guru Kontrak.
Ia menyebutkan, sesuai data dari Provinsi Maluku terdapat sebanyak 202 tenaga guru kontrak di Kabupaten Maluku Tengah yang sampai saat ini belum mendapatkan haknya berupa upah dari Pemerinta Daerah.
“Sudah 20 bulan, terhitung dari bulan Januari 2019. Jadi melalui audiensi ini kami minta DPRD untuk dapat mendukung kami atau menperjuangkan hak-hak kami,”harap Hukubun.
Ampi mengatakan, tuntutan ini selain disampaikan ke DPRD Malteng, juga akan disampaikan ke DPRD Provinsi Maluku lewat Komisi IV.
“Kami juga akan mendorong kepada Pemerintah Propinsi Maluku agar nasib guru kontrak yang ada di Kabupaten Maluku Tengah dapat diperhatikan,” tandasnya.
Menyikapi tuntutan ini, Wakil ketua DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Herry M.C. Haurissa mengatakan, DPRD Maluku Tengah mendukung sepenuhnya aspirasi yang disampaikan para guru kontrak ini.
“Ini soal pengabdian yang sudah puluhan tahun. Kita akan sampaikan kepada pihak eksekutif untuk memprioritaskan soal upah yang harus diterima ratusan tenaga guru kontrak ini,” janjinya.
Ia bahkan mengakui, sebelumnya DPRD Maluku Tengah sudah menyampaikan kepada Pemerintah Daerah lewat Kepala BKSDM, untuk memperhatikan upah dari guru kontrak ini.
Haurissa juga meminta agar tenaga pendidik untuk percaya kepada DPRD Maluku Tengah untuk memperjuangkan hak mereka.
“Kawan – kawan guru kontrak ini adalah bagian penting dalam pembangunan Maluku Tengah. Sudah menjadi tugas kami untuk memperjuangkan masalah guru kontrak dan hak-haknya ini,” tandasnya (BB-ES)