BERITABETA.COM, Ambon – Amblasnya Jembatan Waikaka di Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Juni 2019 lalu, kini menjadi penyabab utama naiknya biaya transportasi angkutan barang di empat kabupaten di Pulau Seram.

Jembatan yang terpaksa ditutup karena amblas itu, sudah lama belum diperbaiki, sehingga memicu tingginya biaya transportasi. Terutama arus lalulintas menunju Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur (SBT).

Dari keterangan yang dihimpun beritabeta.com dari salah satu pengguna jalan Yudie Mirahadi, Minggu (15/12/2019) menyebutkan, salah satu bentangan jembatan Waikaka yang amblas akibat derasnya arus kali beberapa bulan lalu, hingga kini belum diperbaiki.

Kondisi kemiringan jembatan cukup parah. Padahal, kata dia, jembatan ini merupakan jembatan penghubung utama di ruas jalan lintas pulau seram ke Pulau Ambon, Ibukota Provinsi Maluku.

Pengendara mobil nekat melintas kali Waikaka, untuk menyuplai barang dan penumpang (FOTO: YUDIE)

“Banyak pengendara terpaksa nekat menyebrangi kali karena jika tidak harus memikul barang bawaan ke seberang dan menyalin angkutan yang sudah tentu memerlukan biaya tambahan yang cukup besar,” ungkap Yudie.

Menurut Yudi, akibat masih terputusnya jembatan itu, warga di tiga kabupaten banyak yang mengeluh. Mereka mengaku biaya transportasi serta harga sembako yang ikut naik, akibat pasokan stok sembako juga ikut terganggu.

“Saya lihat banyak warga terpaksa harus merelakan kenderaan mereka melintasi kali Waikaka untuk dapat memasok sembako serta penumpang. Ini bisa dilakukan jika air kali tidak terlalu deras,” bebernya.

Warga, kata Yudi juga meminta Pemerintah Pusat untuk segera menetapi janji yang pernah disampaikan untuk membangun jembatan darurat, karena hingga kini jembatan itu belum juga dibangun.

“Selalu warga pengguna jalan dan transportasi ke daerah itu, saya juga ikut prihatin, apalagi ini menjelang momentum perayaan Natal dan Tahun Baru 2020, sehingga semua berharap dapat pemerintah dapat merealisasikan janjinya membuat jembatan darurat itu,” ungkapnya.

Sementara informasi yang dihimpun beritabeta.com menyebutkan, kondisi bentangan jembatan tersebut mengalami pergesaran akibat musim hujan beberapa waktu lalu yang mengakibatkan arus kali cukup kuat. Bahkan kemiringan jembatan ini membuat pihak kepolisian pernah menutupnya, karena ditakutkan dapat mengancam nyawa penggunna jika dipaksakan harus melewatinya dengan kendaraan roda empat. (BB-DIO)