BERITABETA.COM, Bula — Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) memastikan akan membangun kembali dua jembatan dengan panjang sekitar 100 meter lebih di Kecamatan Bula dan Teluk Waru  yang sempat ambruk beberapa pekan lalu.

Kedua jembatan itu yakni, jembatan  Wai Salas di Desa Salas, Kecamatan Bula dan jembatan Wai Mer, di Kecamatan Teluk Waru. Kedua jembatan ini merupakan akses penting yang menghubungkan Kota Bula dengan akses ke Bandara Kufar.

Kepala Seksi Jalan Dinas Pekerjaan Umum (PU) SBT, Novi Rumata menyampaikan hal itu usai  berkonsultasi dengan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) SBT Jafar Kwairumaratu di ruang kerjanya, Selasa (10/8/2021).

Novi menjelaskan, struktur kedua jembatan itu tidak tahan, karena menggunakan sistem aramko yang hanya bisa diperuntukkan untuk pembangunan gorong-gorong, saluran drainase, jembatan bentang pendek dengan ukuran maksimum 12,5 meter, perlintasan jalan, penanganan jalan, lantai jembatan komposit dan lain-lain.

"Jadi untuk jembatan Wai Salas dengan bentang 120 meter dan Wai Mer 100 meter tidak tepat dan tidak bisa dipertanggungjawabkan untuk menjadi jembatan jangka panjang, jembatan itu hanya bisa bersifat sementara" ungkap Novi Rumata.

Dikatakan, pasca ambruknya jembatan Wai Salas pada 29 Juli 2021 lalu, Dinas PU SBT melakukan perhitungan terhadap debit air pada jembatan tersebut dari curah hujan tertinggi 10 tahun terakhir.

Dia membeberkan, hasil dari pengukuran itu diketahui debit air tertinggi jika curah hujan tinggi mencapai 743,15 meter kubik per detik. Sedangkan dihitung dari penampang basah jembatan tersebut diperoleh hanya sekitar 614,62 meter kubik per detik.

"Jadi ada selisih sekitar 100 meter kubik per detik, ketika terjadi curah hujan tertinggi resikonya jembatan tersebut akan jebul" bebernya.

Untuk memperlancar akses dari Kota Bula menuju beberapa kecamatan, dia menandaskan saat ini berkomunikasi dengan Plt Sekda SBT untuk berkordinasi kepada Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas agar menyetujui perbaikan kerusakan kedua jembatan tersebut.

Dia juga mengaku, sedangkan untuk pembangunan jangka panjang, pihaknya sudah berkordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan (BPJN) Wilayah XVI Maluku.

Hasilnya, pada 2022 mendatang dilakukan pembangunan 21 jembatan dari Bula - Masiwang. Dari jumlah itu sebanyak 9 jembatan yang akan dibangun baru, sementara 12 lainnya dikategorikan rehabilitasi.

"Jembatan Salas dan Mer masuk kategori rehabilitasi, tapi setelah saya kordinasi dengan BPJN, Barang Milik Negara (BMN). Kordinatornya sendiri sampaikan kepada saya bahwa memang jembatan itu juga mereka sedikit ragu untuk struktur aramko, jadi mereka minta dari Pemda melalui Pak Bupati menyurati mereka untuk diteruskan ke Kementerian untuk pembangunan baru" pungkasnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi