Dan potensi untuk akan timbul masalah-masalah yang baru sangat besar terjadi di Indonesia. Jika tidak hati-hati, bangsa ini menuju pada apa yang dinamakan the lost generation (Barnawi & Arifin, 2012). Karakter bangsa yang semakin menurun dari waktu ke waktu telah menjadi pembicaraan serius, mulai dari kalangan rakyat biasa sampai kepada pejabat dan kepala negara. Karakter bangsa juga tidak hanya menjadi isu lokal dan nasional, tetapi juga telah menjadi isu global (Bambang Suryadi, 2015).

Menurut Sudarminta ada tiga gejala sosial yang dapat dikatakan merupakan indikasi bahwa bangsa kita masih mengidap krisis moral. Tiga gejala sosial itu adalah: (1) masih merajalelanya praktik KKN dari tingkat hulu sampai hilir birokrasi pemerintahan dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat; (2) lemahnya rasa tanggungjawab social para pemimpin bangsa serta pejabat public umumnya; dan (3) kurangnya rasa kemanusiaan cukup banyak warga masyarakat kita (Sudarminta, 2004).

Menjadi Bingung

Dalam setiap berita dan informasi yang berkembang sekarang ini, publik selalu mengkomsumsi berita dan informasi tidak   baik. Bahkan, publik seakan-akan di arahkan untuk harus memberi penilaian dan menentukan pilihan-pilihan untuk berada pada kutub setuju atau tidak setuju dalam setiap masalah yang terjadi. Utamanya masalah-masalah di atas.

Bangsa ini penuh masalah hampir setiap hari kita temukan. Karena terlalu banyak masalah, membuat orang-orang yang bertanggung jawab terhadap negara menjadi kebingungan untuk bagaimana bisa mencari jalan keluar atau solusi yang tepat dan benar untuk menyelesaikannya.

Kalaupun ada solusi yang dibuat, toh itu tidak sesuai, tidak solutif. Penyelesaian masalah tidak di akar permasalahan. Masalah yang diselesaikan tidak pada hulunya, tapi hanya di hilirnya saja. Jadinya masalah yang sama selalu terulang-ulang. Lihat saja sendiri realitasnya. Wallahu a'lam.(*)