Belajar dari ‘Captain Tsubasa’ Ala Jepang

Melihat performa Timnas Jepang bermain bola, kita seakan tidak percaya dengan fakta yang terjadi. Meskipun dalam setiap penampilan, Garuda selalu saja diisi pemain –pemain baru hasil naturalisasi.
Pun ketika bertemu Jepang kita selalu tidak berdaya. Dua laga perjumpaan Garuda Vs Samurai Biru, tetap berakhir dengan hasil mencolok, baik laga kandang dan tandang.
Memulai dengan Anime
Kedikdayaan Jepang di dunia sepak bola patutlah menjadi contoh bagi Negara kita. Jepang mulai membangun sepak bola pada kisaran tahun 1981. Tak seperti kebanyakan negara, Jepang pertama kali memperkenalkan pengetahuan sepak bola mereka justru lewat manga (komik) dan anime (animasi) kepada khalayak luas.
Negara berjuluk Sakura itu melakukan reformasi sepak bola dengan menyasar anak-anak usia dini yang ditarget menjadi kunci sepak bola ke depannya.
Bagaimana anak-anak Jepang dibuat kecanduan sepak bola? Mereka dikenalkan dengan manga berjudul "Captai Tsubasa".
Tiga tahun kemudian manga ini diadaptasi menjadi anime dan disiarkan di TV nasional.
Tak hanya menyampaikan soal teknik dan strategi dasar sepak bola, Captain Tsubasa juga menunjukkan bagaimana harusnya mindset pemain, teamwork, hingga semangat berjuang.
Dikutip dari cacatan sejarah sepak bola Jepang, saat Captain Tsubasa mulai terbit pada 1981, hanya ada 68.900 pesepak bola yang terdaftar di Jepang. Saat manga ini tamat pada 1988, jumlah ini meningkat menjadi 240.000 pesepak bola.
Kurang dari satu dekade, tim sepak bola SD dan SMP di Jepang meningkat hampir tiga kali lipat. Jumlah pemain sepak bola di usia SD yang terdaftar saat itu meningkat dari 110.000 menjadi 260.000.