BERITABETA.COM, Tanimbar – Bupati  Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Petrus Fatlolon mengaku telah siap bekerja untuk menyikapi masalah kemiskinan ekstrem di daerah yang dipimpinnya dengan membentuk tim ksusus.

“Kami siap ambil langkah cepat dalam menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem. Tim khusus percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem akan kami bentuk dan langsung dibawa komando saya,” kata Bupati Petrus Fatlolon kepada media ini di Ambon, Kamis (14/10/2021).

Dia menjelaskan, tim khusus yang dibentuk ini akan bekerja menyelesaikan kemiskinan ekstrem  di lima kecamatan  KKT, kemudian menyusul tujuh kecamatan lainnya.

"Saya akan kumpulkan semua camat, pihak terkait untuk kami  segera  bentuk Tim Khusus penanggulangan kemiskinan ektrem,” jelasnya.

Menurutnya, di KKT terdapat  10 kecamatan dan untuk  menyelesaikan  kemiskinan ekstrem ini akan dilakukan secara bertahap di semua kecamatan.

Fatlolon mengakui, dari 34 variabel yang berpengaruh terhadap kemiskinan ekstrem di satu wilayah itu, antaranya belum tersedianya air bersih termasuk aliran listrik yang memadai.

Untuk  penerangan listrik sejak lama, belum dinikmati sama sekali oleh warga di tiga kecamatan yang ada. Begitu juga empat kecamatan lainnya, warga hanya bisa menikmati listrik 12 hingga 14 jam sehari.

"Saya sudah ceritakan kondisi masyarakat saya di KKT. Khususnya listrik sedapat mungkin ada perhatian  PLN karena bila ada listrik akan sangat membantu aktivitas masyarakat dalam usaha di bidang perikanan, home industri dan lainnya,"terangnya.

Fatlolon juga mengaku jumlah income per kapita atau penghasilan masyarakatnya baru diangka Rp 1 juta rupiah. Ini masih jauh dari harapan, sehingga perlu didorong dengan hadirnya industri kecil, agar mampu mendongkrak pendapatan masyarakat.

Seperti dketahui di Provinsi Maluku terdapat lima kabupaten yang terdata memiliki kemiskinan ekstrem yang kini menjadi perhatian. Kelima kabupaten itu terdiri dari dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Kepulauan Tanimbar) dengan tingkat kemiskinan ekstrem 18,76 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 21.270 jiwa, Kabupaten Maluku Tenggara dengan tingkat kemiskinan ekstrem 13,65 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 13.660 jiwa.

Kemudian, Kabupaten Maluku Tengah dengan tingkat kemiskinan ekstrem 10.53 persen jumlah dan penduduk miskin ekstrem 39.400 jiwa, Kabupaten Seram Bagian Timur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 12,73 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 14.750 jiwa, serta Kabupaten Maluku Barat Daya dengan tingkat kemiskinan ekstrem 14,43 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 10.580 jiwa (*)

Pewarta : Sumitro K