BPPW Maluku Jalankan Program Sanitasi Pedesaan pada 10 Desa di Kabupaten SBT
BERITABETA.COM, Bula — Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku pada 2021 ini sedang menjalankan program pemberdayaan Sanitasi Perdesaan (Sandes) pada 10 desa di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Desa-desa tersebut yakni Desa Kufar, Desa Kilbat, Desa Belis, Desa Karay, Desa Dreamland Hills, Desa Sumber Agung, Desa Rukun Jaya, Desa Salas, Desa Englas dan Desa Tansi Ambon.
Hal itu diungkapkan Kepala BPPW Maluku Abdul Halil Kastella kepada beritabeta.com usai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Program Sanitasi Padat Karya 2021 di Lantai III Hotel Surya Kota Bula, Kamis (14/10/2021).
Halil menjelaskan, program sanitasi perdesaan padat karya merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin yang bersifat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka stunting.
"Program ini dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka stunting," ungkap Abdul Halil Kastella.
Dia membeberkan, pengentasan kemiskinan masih menjadi tantangan bagi pemerintah kabupaten/kota. Pasalnya, kemiskinan menjadi masalah yang harus segera diselesaikan guna meningkatkan perekonomian di kawasan permukiman.
Untuk itu kata dia, diperlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dasar permukiman yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Hal tersebut lanjut Halil, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia pada Rapat Terbatas tanggal 18 Oktober 2017 dan menindaklanjuti arahan Presiden tersebut di atas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada rapat koordinasi tanggal 11 November 2017 memberikan arahan terkait lingkup kegiatan padat karya di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
"Yang meliputi seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat yang telah dilaksanakan selama ini, baik di perdesaaan maupun perkotaan di antaranya infrastruktur bidang sanitasi," bebernya (*)
Pewarta : Azis Zubaedi