BERITABETA.COM, Ambon — Capaian vaksinasi Covid-19 di enam daerah Provinsi Maluku masih sangat rendah. Capaiannya belum menghampiri ketentuan minimal 70 persen pembentukan kekebalan kelompok [herd immunity].

Penelusuran media ini di Ambon, Selasa (25/01/2022). keenam daerah tersebut yakni Kabupaten Buru Selatan sebanyak 38.008 jiwa (68,95%), Buru 67.732 jiwa (66,72%), Seram Bagian Timur 62.733 jiwa (61,17%), Tual 38.685 jiwa (56,22%), Maluku Tengah 162.345 jiwa (48,82%) dan Seram Bagian Barat 75.439 jiwa (47,18%).

Sementara empat daerah lainnya sudah melewati 70 persen diantaranya Kota Ambon sebanyak 260.545 jiwa (95,02%), Maluku Tenggara 70.925 jiwa (75,80%), Kepulauan Aru 75,80 jiwa (75,29%), Maluku Barat Daya 44.568 jiwa (73,49%) dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar 68.483 jiwa (73,39%).

Dari data per 24 Januari 2022 itu, capaian vaksinasi covid-19 untuk Provinsi Maluku baru berada pada angka 946.335 (66,75%) dari jumlah kumulatif sasaran vaksinasi 1.417.690 orang.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers usai Rapat Terbatas secara virtual pada Senin, 24 Januari 2022 kemarin mengungkapkan sebanyak empat Provinsi di Indonesia yang vaksinasi covid-19 masih di bawah 70%.

"Namun ada peningkatan capaian, yaitu di Provinsi Maluku Utara telah meningkat ke 68%, Provinsi Maluku di tingkat 66%, Provinsi Papua Barat mencapai 46%, dan Provinsi Papua sekitar 26%," ungkap Airlangga Hartarto.

Airlangga menerangkan, perkembangan kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali, per 23 Januari 2022 kasus barunya sebanyak 82 kasus, local transmission 75 kasus, foreign trasmission 7 kasus dan 3 kasus kematian. Sementara itu, kasus aktif hari ini sebesar 2.145 atau 11,4% dari total kasus aktif di Indonesia.

Ketua Umum [Ketum] Partai Golkar itu membeberkan, dalam beberapa pekan terakhir ini, reproduksi kasus aktif nasional mengalami sedikit kenaikan, hanya di Jawa dan Sumatera yang tetap, sedangkan di Pulau lain mengalami kenaikan, terutama di Bali dan Nusa Tenggara yang naik menjadi 1,01.

“Dari situasi level PPKM, ada beberapa Kabupaten/Kota yang naik, namun ada juga yang turun, terutama terkait dengan testing dan tracing yang harus dilakukan. Kita akan evaluasi terus minggu ini dan per tanggal 31 Januari akan kita tetapkan perubahan level PPKM,” bebernya. (*)

Editor : Redaksi