Pada Sabtu (26/10/2019) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IWAPI Maluku dibantu IWAPI Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali menyalurkan sebanyak 300 paket bantuan kepada anak-anak dan para lansia di wilayah terdampak gempa bumi di Kecamatan Kairatu, Kebupaten SBB.
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh pemuda pemudi BTN Tatanggo itu diprakarsai oleh warga Dusun BTN Bukit Permai. Hasil yang diperoleh dari kegiatan sosial itu disalurkan dalam bentuk kebutuhan bahan pokok yang dibutuhkan warga di tempat pengungsian
Salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional berhasil menghijaukan puluhan hektar wilayah pantai di Kecamatan Huamual, Kebupaten Seram Bagian Barat (SBB) dengan menanam sebanyak 540 ribu anakan magrove.
Sejak diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di kabupaten berjuluk “Ita Wotu Nusa” ini, Azwar bukan saja menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur, 2 Januari 1986 ini, bahkan menjadi lokomotif kemajuan pendidikan di tempatnya bertugas.
Gereja Jemaat Kristen Indonesia Menorah Community Church (MCC) dan Yayasan Ekamel di Jakarta, menyerahkan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) untuk membantu warga pengungsi di wilayah terdampak gempa di Provinsi Maluku.
Pemerintah Daerah (Pemda) baik provinsi dan kabupaten, memandang kontribusi dan campur tangan dari lembaga-lembaga keagamaan termasuk Gereja Protestan Maluku (GPM) sangat strategis.
Aksi kemanusiaan terhadap korban gempa bumi di Pulau Ambon terus mengalir pascagempa berkekuatan 6,5 magnitude melanda tiga pekan lalu. Sabtu (19/10/2019), penyaluran bantuan juga dilakukan puluhan alumni SMP Negeri 2 Ambon 1987 yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersama pihak TNI, Polri, organisasi, LSM dan mahasiswa mulai menggelar karya bakti di desa-desa yang terdampak gempa bumi di Pulau Ambon.
Ibu tiga anak ini mendadak menjadi viral dengan videonya yang diunggah di media sosial facebook. Dalam video itu, Dory terekam melantunkan lagu berjudul ‘Selow’ yang hits dibawakan Wahyu Ramdani.
Siti, warga Desa Liang ini mengaku, bingung dengan penanganan pengungsi yang dilakukan pemerintah selama ini. Penyaluran bantuan yang dilakukan sejumlah pihak banyak tidak maksimal alias tidak merata, karena mereka juga tidak menerima bantuan sesuai dengan keberadaan mereka.