BERITABETA.COM – Penyebaran Covid-19 Varian Delta, sudah menjadi momok  di sejumlah negara. Tercatat ada 104 negara yang menjadi tempat ditemukan varian baru ini, sesuai data Epidemiologi periode 28 Juni-4 Juli dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Blum usai penanganan terhadap varian Delta, kabar terbaru muncul lagi, telah ditemukan lagi varian baru yang dinamai varian Delta Plus muncul.

Varian yang juga dikenal sebagai B.1.617.2.1 atau AY 1 ini menjadi sub varian baru yang menarik perhatian komunitas medis, karena memiliki mutasi yang memungkinkan virus menyerang sel paru-paru dengan lebih baik dan berpotensi lolos dari vaksin.

Di Indonesia, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio menyebutkan 'varian Delta Plus' sudah ada. Bahkan telah  ditemukan tiga kasus varian 'Delta Plus' yang tersebar di dua wilayah Indonesia.

"Sudah ada di Mamuju (Sulawesi Barat) dan Jambi," kata Prof Amin seperti dikutip dari detik.com, Selasa (27/7/2021).

Disebutkan di WebMD seperti dikutip dari tempo.co, pekan lalu Delta Plus dilaporkan telah ditemukan di Amerika Serikat, Inggris, dan hampir selusin negara lain.

Sementara India—tempat pertama kali varian ini diidentifikasi pada Februari—telah melabeli varian itu sebagai “variant of concern”, sedang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) dan WHO belum.

Kemunculan varian Delta Plus di India beberapa waktu lalu sempat jadi sorotan lantaran dikhawatirkan bisa memicu gelombang baru Covid-19.