Demokrasi dan Wujud Kepemimpinan Kolektif Kolegial
Kepemimpinan yang baik perlu dikembangkan dan dipelihara sebaik-baiknya, karena manajemen penyelenggaraan pemilu yang berhasil bergantung pada adanya kepemimpinan yang baik.
Peran pemimpin merupakan faktor yang dapat mengerahkan daya dan usaha penyelenggara di bawahnya serta dapat mendukung organisasi dalam mengembangkan tujuan dan pelayanannya.
Gaya kepemimpinan yang menarik untuk dipahami berkaitan dengan pekerjaan adalah kepemimpinan transformasional atau kolektif kolegial dengan penuh keterbukaan, bertanggungjawab serta berkesinambungan.
Kepemimpinan kolektif kolegial mempunyai potensi paling besar menanamkan dan memperkuat aspek-aspek budaya dalam organisasi. Budaya organisasi berhubungan dengan bagaimana mempersepsikan karakteristik dari aturan- aturan yang ada, nilai-nilai yang berlaku. Maka komitmen bersama menjadi dasar dari gerak usaha organisasi.
Karakteristik kolektif kolegial di lembaga-lembaga pemerintah masih jarang diterapkan, tak terkecuali di KPU dan beberapa lembaga lainnya, makanya perlu dilakukan kajian meskipun kajian kepemimpinan kolektif kolegial bukan merupakan suatu hal yang sepenuhnya baru, kebanyakan para pengarang dan peneliti masih berkutat pada teori-teori lama yang menonjolkan beberapa gaya kepemimpinan, seperti gaya kepemimpinan autokratis, demokratis, otoriter, situasional, dan lain-lain.
Kepemimpinan kolektif kolegial terlihat pada tiga hal, yaitu:
(1) membantu staf mengembangkan dan memelihara kolaborasi;
(2) budaya organisasi profesional dan
(3) membantu mengembangkan, mengatasi masalah secara efektif. Sementara yang berkaitan dengan kepemimpinan kolektif kolegial adalah pengaruh idealis, motivasi, inspirasi, stimulasi, intelektual serta pertimbangan individu.
Dalam bidang kepemiluan, seiring dengan upaya pembaruan yang dilakukan, maka bentuk kepemimpinan dipandang penting untuk diformulasikan. Teori kepemimpinan seperti yang telah berkembang selama ini termasuk dalam model kepemimpinan transaksional.
Seiring dengan tuntutan iklim kerja, sedikit demi sedikit perlu terjadi pergeseran pendekatan kepemimpinan, yaitu dari transaksional ke kepemimpinan kolektif kolegial.
Selain itu, kepemimpinan kolektif kolegial merupakan gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong semua unsur yang ada dalam organisasi untuk bekerja atas dasar sistem nilai yang luhur. sehingga semua unsur yang ada bersedia tanpa paksaan, berpartisipasi secara optimal dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Ciri-ciri seseorang yang telah berhasil menerapkan gaya kepemimpinan kolektif kolegial adalah :
(1) mengidentifikasi dirinya sebagai agen pembaruan
(2) memiliki sifat pemberani
(3) mempercayai orang lain
(4) bertindak atas dasar sistem nilai (bukan atas dasar kepentingan individu)
(5) meningkatkan kemampuannya secara terus-menerus
(6) memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang rumit, tidak jelas, dan tidak menentu
(7) memiliki visi ke depan untuk institusinya (*)