BERITABETA.COM, Masohi – Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Desember 2020 mendatang, kaum muda asal daerah tersebut, meyampaikan rasa pesimis atas apa yang terjadi belakangan ini.

Alasannya, perkembangan demokrasi di SBT rapuh karena tidak mencerminkan iklim demokrasi yang sesungguhnya, lantaran banyaknya actor politik local, pendukung dan simpatisan yang tidak memaikan perannya terhadap pendidikan politik kepada masyarakat.

“Kita tahu bahwa demokrasi adalah sebuah manifestasi pilihan yang lahir dari rakyat, oleh  rakyat, dan untuk rakyat. Tapi dalam wacana politik Pilkada di SBT para aktor politik lokal dan simpatisan di SBT tidaklah bersandar pada sistem demokrasi yang sesunggunya,” kata Betharya Rumasilan mantan Sekretaris Cabang GMNI kota Ambon kepada beritabeta.com di Masohi, Rabu (22/7/2020).

Betharya Rumasilan mengatakan, berpolitik itu menghidupkan nilai demokrasi dimana tiap-tiap aktor politik maupun simpatisan harus lah mendalami deepening democracy (pendalam demokrasi) dan memberikan wejangan pendidikan politik yang bermoral kepada masyarakat.

“Individu dalam masyarakat adalah produk yang membentuk cara berpikir yang positif dan strategis. Dan masyarakat merupakan segmentasi pasar denga nilai kualitas yang berbeda. Itu sebabnya harus secara sah menjunjung tinggi demokrasi agar tidar terpecah antara sesama,” urainya.

Untuk itu, kata Betharya,  bukan politik identitas yang dijadikan sebagai upaya dan pedang dalam pelaksanaan untuk mendapatkan simpati masyarakat  yang cenderung kesukuan dalam mendominasi sebuah kekuasaan.

Ia menjelaskan,  politik identitas itu bertentangan dengan sistem demokrasi yang sesungguhnya. Dimana demokrasi menjadi payung utama dalam mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara.

“Bagi para pelaku politik yang minim konsep demokrasi sangat tidak logis menggunakan politik identitas sebagai ‘Pedang Demokrasi’ karena itu  sangat mencedarai nilai demokrasi itu sendiri,” urainya.

Dia juga menambahkan, masyarakat memiliki hak untuk memilih dan dipilih dengan memenuhi kriteria sesuai apa yang telah di atur dalam undang-undang.

“Lepaskan politik identitas, hilangkan dogma feodal, hapuskam sistem monarki, hidupkan sistem yang demokrasi politik yang murni yang tidak lahir dari suku agar mampu menciptakan pemimpin yang amanah sesuai dengan harapan masyarakat di bumi ita Wotu Nusa,” harapnya.

Tujuan Otonomi Belum Terpenuhi

Selain masalah demokrasi, hal lain juga disampaikan pemuda SBT terkait tujuan otonomi daerah yang selama ini berlaku. Pasalnya, apa yang terjadi dalam pembangunan SBT  juga dinilai tidak maksimal. Salah satunya masalah konektivitas daerah dalam pembangunan belum menunjukan wujudnya, menyusul banyak ketimpangan yang masih ditemui.

“Membangun Kabupaten Seram Bagian Timur dari pesisir pinggiran, sebagai  langkah konektivitas antara desa, kecamatan, kota kabupaten, dan provinsi itu harus diwujudkan, karena ini kebutuhan paling urgen yang sangat kita perlukan sebagai daerah otonomi yang sudah berusia 15 tahun,” ungkap Anas Malik Wakano salah satu pemuda SBT kepada media ini.

Ia memngaku prihatin dengan perkembangan yang terjadi belakangan ini. Misalnya, kasus yang menimpa sejumlah pelajar SPM negeri 16 Batuasa, Kecamatan Werinama yang harus berjuang dalam memenuhi kebutuhan sekolahnya.

“Video yang menjadi viral dan mengisahkan kondisi pendidikan di SBT saat ini membuat kita prihatin, seyogianya sebagai daerah otonom yang sudah berusia 15 tahun Kabupaten Seram Bagian Timur sudah harus gencar kerja ekstra menetapakan keberpihakan kebijakan dalam skala priorotas pembangunan,”bebernya.

Untuk itu, kata dia, infrastuktur jalan, jembatan, pelabuhan harus menjadi prioritas karena ini kebutuhan warga Ita Wotu Nusa yang harus terus di genjot habis-habisan Namun, kondisi realitas di atas bertolak belakang dengan semangat pelaksanan Otonomi Daerah di negeri “Ita Wotu Nusa”.

“Praktek otonomi daerah gagal dalam mewujudkan tujuan. Indikatornya sederhana. indeks kebahagian dan kesejatraan warga mengalami galau, gelisah, merana,”tutupnya (BB-OS-AZ)