BERITABETA.COM, Ambon - Calon Gubernur Maluku nomor urut 2 Murad Ismail melanyangkan pertanyaan kepada Calon Gubernur Maluku nomor urut 3, Hendrik Lewerissa tentang pernyataan pasangannya Abdullah Vanath yang sering menyebut Maluku tak baik-baik saja.

Pertanyaan Murad ini disampaikan dalam sesi tanya jawab pada debat pertama pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Maluku, yang digelar di Ambon, Sabtu (26/10/2024).

 "Pertanyaan kami kepada paslon nomor urut 3, dalam beberapa kesempatan pasangan bapak selalu mengatakan bahwa Maluku itu tidak baik-baik saja. Hancur. Bisa dijelaskan apa alasan dikatakan Maluku tidak baik-baik saja?" tanya Murad.

Menjawab pertanyaan itu, Hendrik lantas menjelaskan, bahwa pernyataan soal Maluku tidak baik-baik saja itu disampaikan berdasarkan data yang mereka miliki, yakni Maluku masih menjadi provinsi termiskin keempat di Indonesia.

"Saya rasa ini pertanyaan yang baik sekali. Kita tidak sekedar menyampaikan bahwa kondisi Maluku tidak baik-baik saja kalau kita tidak memiliki data. Data kita hari ini menunjukkan Maluku masih provinsi termiskin keempat di republik. Tingkat pengangguran terbuka itu kita termasuk tertinggi," ujar Hendrik.

Hendrik lalu mencontohkan, soal prestasi olahraga atlet Maluku yang tertinggal dari daerah lain. Hendrik membandingkan prestasi Maluku dengan Provinsi Papua Pegunungan yang notabene baru saja dimekarkan.

"Lalu, lihat saja contoh paling sederhana prestasi olahraga kita. Baru selesai PON di Sumatera dan Aceh kita urutan ke-31. Papua Pegunungan yang baru mekar bisa memperoleh peringkat 21 dengan 6 medali emas, Maluku hanya 2 medali emas. Ini contoh paling sederhana saja, di prestasi olahraga saja kita sudah kalah, belum yang lain," paparnya.

Hendrik menyinggung soal pengelolaan Rumah Sakit dr Halusi di bawah kewenangan Pemprov Maluku. Menurutnya, kondisi rumah sakit tersebut miris sebab mengalami kekurangan obat.

"Kita bicara misalnya kasus kekurangan obat di Rumah Sakit dr Halusi. Di bawah pengelolaan pemerintah provinsi loh. Tidak hanya obat, ini kan sesuatu yang sangat miris sekali untuk Maluku. Dengan indikasi-indikasi yang ada, indikator-indikator yang ada kita dapat menyimpulkan bahwa memang Maluku dalam kondisi yang tidak baik-baik saja," terangnya.

"Bukan untuk menuduh siapa-siapa, bukan. Ini sebagai tantangan, supaya kalau kita mendapat mandat dari rakyat Maluku inilah yang harus kita benahi. Kita tidak berpotensi untuk menyerang siapapun, sama sekali tidak. Tapi realita ini sesuatu yang harus kita sampaikan kepada rakyat," sambung mantan anggota DPR RI Dapil Maluku ini.

Menanggapi jawaban itu, Murad menampiknya dengan memaparkan data kemiskinan di Maluku.

Dia menyebut, sejak 2018 angka kemiskinan di Maluku turun rata-rata 0,41% per tahun.

"Ini masukan saja, namun kita harus membicarakan. Angka kemiskinan di 2018 itu 18,22%. Sampai dengan Maret 2024, itu kemiskinan kita sudah turun 16,05%. Angka kemiskinan, ini kita bicara pakai data BPS, angka kemiskinan turun rata-rata per tahun itu 0,41%. Khusus di tahun 2022 penurunan angka kemiskinan di Maluku yang paling signifikan dan melebihi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia yaitu 1,4%," ungkap Murad.

"Jadi kalau bicara Maluku tidak baik-baik saja, kita menyatakan itu (data). Angka kemiskinan di zaman kami turunnya sangat signifikan," tutupnya (*)

Editor : Redaksi